"Krekk..." Kakiku tergelincir hingga aku terjatuh ke lantai, sakit sangat sakit.
"Ya Allah Bianca!"
"Astaga!"
"Bi, kamu gak apa apa?"
Semua orang menghampiriku dengan wajah yang khawatir, aku dibawa ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, dokter langsung memeriksaku. Orang tuaku datang karena di telepon oleh Diandra.
"Maaf Pak... Bu... Ada keretakan pada pergelangan kaki Bianca, sehingga memerlukan perawatan yang cukup lama supaya kakinya bisa berjalan seperti semula. Untuk sementara Bianca tidak boleh melakukan banyak aktivitas, dan Bianca memerlukan kruk atau kursi roda untuk membantunya berjalan. Tapi untuk saat ini Bianca perlu di rawat terlebih dahulu selama beberapa hari. Terimakasih saya harus memeriksa beberapa pasien yang lain. Semoga Bianca cepat sembuh." Ucap dokter itu kepada orang tuaku di depanku.
"Hah? Berarti Bianca gak bisa nari lagi dong Mah?" Aku menangis dan memeluk Mama.
"Ini hanya sementara kok, nanti kamu akan sembuh lagi." Ucap Mama kepadaku
"Tapi kan.. Lomba nya satu minggu lagi, Bianca mau menang di lomba yang sekarang Ma" Aku semakin kencang menangis, lalu aku melihat Diandra yang menangis disana.
"Ini semua gara - gara Diandra! Kamu yang buat aku gak bisa jalan sekarang!" Teriak ku pada Diandra
"Jangan menyalahkan siapapun ini sebuah kecelakan!" Tegas Papa