Mohon tunggu...
Dhe Wie S
Dhe Wie S Mohon Tunggu... Penulis - Kang Baca Tulis

personal simple

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kinasihan

14 September 2023   14:56 Diperbarui: 14 September 2023   15:09 1807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Belakangan ini pun, beberapa kali Laras pulang sekolah di bonceng dengan lelaki. Hampir tiap hari berganti. Ketika aku bertanya dijawabnya dengan datar, "Teman, Ma. Dia maksa ingin antar aku pulang."

Ketika aku bertanya lagi kenapa beda orang yang mengantar, dengan jawaban yang sama selalu aku dapatkan.

Esoknya. Bu Ita datang ke rumahku untuk mengadu perihal kejadian di sekolah. Tomi anaknya, sempat bertengkar dengan Dika karena memperebutkan perhatian Laras. Tomi berselisih tentang siapa yang pantas untuk jadi pacar Laras, katanya.

Suguhan teh hangat beserta kue kering di meja pun tidak dicolek sedikit pun oleh Bu Ita. Emosi yang ditumpahkannya membuatku merasa tidak enak hati. Setelah Bu Ita pergi, aku pun langsung bertanya pada Laras.

"Apa betul kemarin di sekolah ada yang bertengkar? Dan itu gara-gara Laras?" selidikku.

"Eh, iya Ma. Nggak tahu tuh Tomi kayak cemburu gitu kalau aku dekat sama Dika, Ma," jawabnya.

"Memangnya Laras pacaran sama Dika?"

"Nggak, aku cuma lagi dekat aja. Soalnya Dika baik, selalu aja traktir aku kalau jam istirahat." Laras akhirnya bercerita.

"Kemarin itu, tiba-tiba Tomi datang nyamperin meja aku, dan bilang kalau Tomi suka sama aku. Nggak lama Dika datang langsung mencengkal tangan Tomi, Ma. Dika bilang kalau aku pacarnya, ya sudah akhirnya ramai, di komporin juga sama teman-teman, terus mereka di panggil ke TU," paparnya lagi.

"Laras, kamu masih SMP kelas tiga, loh. Nggak usah dulu dekat-dekat sama cowok, usahain kumpulnya sama cewek aja. Ya sudah Laras mandi dan salat Asar dulu," pintaku padanya.

"Iya, Ma."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun