“Ibu, apa yang terjadi dengan Ayah?” cetus tanyamu diantara para tamu
Langkahnya tertahan dengan kostum Ayah yang tak biasa
“Mengapa ayah berpeluk guling?” Ragil bertanya kembali dengan tatapan sendu
Kain mori menyelubungi Ayah yang lelap dalam tidur panjangnya
Engkau bertanya dalam kepolosanmu, menderai air mata Ibu memeluk sembilu
Ibu tiada kuasa menjawab, hanya peluk hangat mewakili
Ragil menatap lamat-lamat jasad Ayah berpeluk kain putih, terbenam ke dalam bumi
Alam yang kelam berganti sejuk, mengiringi kepergian yang terkasih
Iringan doa membersamai, melepas kepulangan terkasih kembali kepada Sang Khalik
Tanah merah bertabur bunga mawar melingkupi peraduan akhir terkasih