Mohon tunggu...
Dewi Leyly
Dewi Leyly Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ASN

Life is a journey of hopes.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary Peri Gigi: Temani Aku

4 Agustus 2024   20:07 Diperbarui: 4 Agustus 2024   20:09 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pandangan pertama, aku merasa tak nyaman dengan sikapnya yang seperti tak tahu sopan santun.

Kusabarkan diriku sendiri, "Mungkin dia sedang capek menunggu antrian, sehingga bertingkah laku seperti itu," batinku.

Mr i masuk dan duduk di kursi  pasien. Lalu berlanjutlah perasaan tak nyamanku. Sambil menjawab pertanyaanku, dia membuka kaosnya setengah bagian bawah kiri. Sambil mengelus ngelus perutnya, ia berkata bahwa sakit giginya sudah berlangsung 25 hari. Saking sakitnya sampai perutnya sakit karena tiap hari hanya minum air putih saja. Bobotnya pun susut lebih dari 10 kg selama sakit gigi itu.

"Lah, kalau sakit gigi lebih dari seminggu, kenapa nggak periksa," batinku kesal.

Apalagi dia mengelus ngelus perutnya terus. Pemandangan yang coba kuabaikan.

"Apa coba maksudnya seperti itu ? Kan tidak perlu sampai membuka sebagian kaosnya ?" lagi-lagi kesal berkecamuk dalam batinku.

Akhirnya pasien kupersilakan duduk di Dental unit untuk diperiksa lebih lanjut. Kuminta duduk selonjor. Saat aku menyiapkan gelas kumur dan set alat pemeriksaan gigi,  pasien itu lagi-lagi duduk dengan mengangkat satu kakinya di dental unit.

"Hadeuh, tidak sopan sama sekali," batinku lagi.

"Pak, kakinya selonjor lurus saja nggih," pintaku.

Akhirnya diluruskanlah kakinya.

Saat akan kuperiksa, kembali dia membuka kaosnya dan mengelus-elus perutnya. Kali ini yang sebelah kanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun