Rasanya jahat sekali kalau kita membaca buku bajakannya bukan?
Satu lagi ada kumpulan buku bersejarah yang diwariskan Bapa kepadaku. Siapa tak kenal Buya Hamka? Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, lebih dikenal dengan nama Buya Hamka, lahir di Sungaibatang, Tanjungraya, Agam, Sumatera Barat, pada 17 Pebruari 1908. Dan, meninggal pada 24 Juli 1981 di Jakarta. Ia adalah ulama modern yang multitalenta, sebagai sastrawan, wartawan, pengajar, bahkan politik sebagai kegiatan-kegiatan yang menyertai jalan hidupnya. Sebagai politisi, Buya Hamka aktif di Partai Masyumi di samping organisasi keagamaan Muhammadiyah hingga akhir hayatnya. Pada masa Orde Baru, Buya Hamka menjadi Ketua Umum pertama Majelis Ulama Indonesia (MUI). (Sumber: https://lajnah.kemenag.go.id/artikel/661-buya-hamka-dan-tafsir-al-azhar).
Awalnya Buya Hamka mengenalkan tafsirnya tersebut pada kegiatan kuliah subuh pada jama'ah masjid al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta. Sejalan dengan aktivitasnya di bidang politik, Presiden Soekarno memberinya pilihan untuk tetap menjabat sebagai petinggi negara atau melanjutkan sebagai anggota Masyumi. Buya Hamka memilih untuk mengundurkan diri sebagai pejanat negara.Tak lama setelah itu, Buya Hamka ditangkap penguasa Orde Lama dengan tuduhan berkhianat pada negara dan dipenjara selama 2 tahun 7 bulan; ia pun memanfaatkan waktunya untuk menulis dan menyempurnakan tafsirnya. Masyaallah ...
Kita tahu bagaimana Buya Hamka kehilangan kemerdekaan raganya karena dipenjara, namun tak kehilangan jiwanya. Apakah kita tega membeli kumpulan buku karya Buya Hamka hasil bajakan? Tentu, jawabannya adalah tidak.
Koleksi Buku  Original Milik Anak-anakku
Nah ... Ketika sudah memiliki anak, hobi membaca buku ini aku tularkan kepada Kaka, Mas, dan Teteh. Anggaran membeli buku menjadi salah satu prioritasku. Sudah pasti aku membeli buku-buku tersebut di Toko Buku, baik Gramedia maupun Gunung Agung. Aku juga membeli buku langsung dari agen penerbitnya. Â Hal tersebut dilakukan agar terhindar dari membeli buku bajakan. Aku ingin menjadi teladan bagi anak-anak agar mereka juga melakukan hal yang sama : anti buku bajakan.