Sultanah menolaknya dengan keras. Hatinya terbakar ketika dia mendengan suara tangisan Sare dan putra kecilnya. Pemberontakan atas kekejaman ini bertambah kuat ... (halaman 437).
"Bawa cepat pemberontak yang telah kehilangan akal sehat ini!"
Mereka membawa Sultanah Asiyah ...
Mereka mengikat Sultanah Asiyah di tonggak kayu di atas pasir panas ...
"Ini adalah tangan kananku," ucap Asiyah saat pergelangan tangan kanannya diikat. "Ini adalah tangan yang selalu ingin kugunakan untuk memegang ibuku yang wajahnya tak aku ingat. Aku serahkan diriku kepada-Mu, ya Allah ..."
Orang-orang yang mengikatnya pun menangis ...
"Ini adalah tangan kiriku," ucapnya saat pergelangan tangan kiri mulai dililit tali. "Aku tak pernah bisa menulis dengan tangan ini, tapi jika aku nisa menulis dengan tangan ini maka aku akan menulis Allah. Aku serahkan diriku kepada-Mu, ya Allah ..."
Orang-orang yang mengikatnya pun menangis ...
"Ini adalah kaki kananku," ucapnya ketika pergelangan kaki kanannya diikat. "Aku langkahkan setiap langkahku ke arah Musa putraku. Aku serahkan kepada-Mu, ya Allah ..."
Orang-orang yang mengikatnya pun menangis ...
"Ini adalah kaki kiriku," ucapnya ketika pergelangan kaki kirinya diikat. "Aku tak mencintai dunia, aku tak menemukan sebuah rumah yang melindungi diriku. Aku serahkan dunia kepada-Mu, ya Allah ..."