Selamat datang wahai bayi yang datang dari sungai.Â
Selamat datang  wahai bayi yang mendekat ke tepianku dengan perahu paling kecil di dunia, selamat datang ... (halaman 263-265).
Kekejaman Fir'aun semakin menjadi. Bayi Musa tumbuh dewasa dan terusir dari kerajaan. Setelah mendapat wahyu dari Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa, datanglah Nabi Musa dan saudaranya Nabi Harun kehadapan Fir'aun.
Terjadilah apa yang dalam Al Quran kisahkan. Para ahli sihir dibunuh Fir'aun karena beriman kepada Allah Rabbail'alamin.
Fir'aun berjalan di atas genangan darah ...
Sementara Nabi Musa pedih memandangi hal ini.
Sutanah Asiyah berjalan di depan Fir'aun yang telah mengubah hari raya menjadi penuh darah. Ia memegang tangan Fir'aun yang berada di udara memegang cambuknya.
"Apakah kau akan membunuh seseorang hanya karena ia berkata 'Tuhanku adalah Allah ?'
Keberanian ini membuat Fir'aun dipenuhi amarah, "Jadi Musa tak sendiri dalam kepercayaannya," serunya marah.Â
Jalan-jalan Memphis menangis darah. Kesalahan Sultanah telah diumumkan : Melawan Kerajaan Mesir.
Fir'aun berkata kepada Sultanah Asiyah bahwa dia akan dilepaskan dari penjara dengan syarat meminta maaf kepada Fir'aun dan masyarakat Mesir ...