Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerpen | Ketika Nero Belum Kembali

1 Juni 2019   01:11 Diperbarui: 1 Juni 2019   01:31 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nero selalu menjadi kucing kesayangan, lalu ia cemburu ketika Mungil merebut perhatian (dokpri)

Aku harus terus melangkah.
---

Ini hari ketiga Nero belum kembali. Aku bertekad menemukannya.

Gerimis kembali datang. Aku mengenakan jas hujan untuk memudahkan. Aku kembali memanggil Nero.

Kemana kira-kira kucingku itu pergi? Gadis itu bertanya dan menjawabnya sendiri.

Ia mengikuti instingnya. Ia terus berjalan.

Mungkin Tuhan menjawab doanya. Ia melihat kucing yang mirip dengan Nero. Kucing jingga dengan mata jail.

Nero. Ia masih ragu. Kucing itu berhenti dan memerhatikannya. Kucing itu mengeong, seperti memastikan apakah ia majikannya. Gadis itu tersenyum. Ia mengenali suara itu. Suara sember hanya milik Nero.

Ia mendekatinya. Kucing itu masih ragu. Tapi gadis itu tak ragu. Ia mengangkatnya dan menggedongnya di balik jas hujannya.

Kucing itu meronta-ronta. Ia hendak mencakarnya. Tapi kemudian ia ingat akan aroma tubuh gadis itu. Aroma tubuh seperti kucing. Ia pasti majikanku. Nero pun menjadi tenang dan ia tak marah majikannya menggendongnya.

Perjalanan itu terasa jauh. Gadis itu lega Nero tak lagi berontak. Rumah juga mulai kelihatan.

Nero melihatnya. Itu gang menuju rumahnya. Dan itu rumahnya. Rumah yang sederhana dan hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun