Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerpen | Ketika Nero Belum Kembali

1 Juni 2019   01:11 Diperbarui: 1 Juni 2019   01:31 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nero selalu menjadi kucing kesayangan, lalu ia cemburu ketika Mungil merebut perhatian (dokpri)

"Apa urusanmu bertanya? Aku hanya ingin menikmati mentari pagi," aku menjawab ketus.

"Pasti sarapanmu tidak enak ya?!" Ia mengejekku. "Di rumah gedong sedang ada pesta semalam sepertinya. Ada banyak ikan tersisa. Ayam goreng juga ada!"

Mendengar ayam goreng, telingaku terangkat. "Dimana tempatnya, Badut?" Aku penasaran. Dia menyeringai, tahu jika aku tertarik.

"Aku akan menunjukkan lokasinya padamu. Tapi aku hari ini ada acara dengan majikanku. Aku tak bisa mengantarmu," paparnya.

Aku setuju. Aku diam-diam merasa lapar dan ingin menyantap masakan lainnya. Ayam goreng sisa semalam tak apa-apalah.
---

Aku pun berangkat, berjalan di belakang Badut. Kucing Badut ini sudah tua. Usianya hampir sama dengan indukku. Tapi ia tak nampak menua. Wajahnya masih licik sama seperti ketika aku melihatnya kali pertama.

Kami berjalan hingga ujung gang. Si Badut lalu memberikan petunjuk kepadaku untuk berjalan dua blok ke depan. Lalu berbelok ke kanan, baru ke kiri. Posisi rumah gedong itu di ujung blok. Rumahnya berwarna putih.

Aku menghafal petunjuk si Badut dan menuju rumah Gedong. Meskipun hanya beberapa blok bagi seekor kucing perjalanan itu lumayan jauh. Aku hanya pernah bermain hingga dua blok saja.

Ke kanan atau ke kiri ya. Aku mengingat-ingat. Duh aku lupa. Akhirnya aku memutuskan untuk ke kiri. Di sana aku melihat beberapa ekor kucing. Mereka nampak mengerumuni sesuatu. Makanan. Aku yakin itu. Banyak makanan.

Ikan besarnya sudah kurang segar, tapi tak mengapa karena aku jenuh ikan kemasan, kata Nero (dokpri)
Ikan besarnya sudah kurang segar, tapi tak mengapa karena aku jenuh ikan kemasan, kata Nero (dokpri)

---

Dugaanku benar. Ada banyak makanan. Ada ikan dan ayam. Ikannya sudah agak kurang segar, tapi tak apalah. Ayamnya juga masih berbumbu. Tapi aku tak peduli. Aku ikut bergabung dengan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun