"Raka, antar aku pulang. Daripada aku tersiksa begini. Yang pasti aku tidak seperti perempuan yang kamu duga.
Tantri berjalan menjauh. Ia tidak peduli entah apa yang terjadi digelap malam begini. Hatinya jauh lebih gelap.
"Tantri...tunggu". Raka berlari mengejar Tantri. Raka  memeluk tantri dengan erat-erat.
"Maafkan aku Tantri. Ini semua salahku. Aku ternyata salah menilai kesetianmu". Tangannya mengusap air mata Tantri yang terus menngalir. Tantri menatap kekasihnya. Lalu merebahkan wajah di dada Raka.
Di bawah bayang rembulan, tanda cinta menemukan sinarnya. Ternyata cinta adalah ketulusan untuk menyatukan hati dengan penuh ikhlas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI