Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Bawah Bayang Rembulan

14 Maret 2024   14:45 Diperbarui: 14 Maret 2024   15:04 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Raka, antar aku pulang. Daripada aku tersiksa begini. Yang pasti aku tidak seperti perempuan yang kamu duga.

Tantri berjalan menjauh. Ia tidak peduli entah apa yang terjadi digelap malam begini. Hatinya jauh lebih gelap.

"Tantri...tunggu". Raka berlari mengejar Tantri. Raka  memeluk tantri dengan erat-erat.

"Maafkan aku Tantri. Ini semua salahku. Aku ternyata salah menilai kesetianmu". Tangannya mengusap air mata Tantri yang terus menngalir. Tantri menatap kekasihnya. Lalu merebahkan wajah di dada Raka.

Di bawah bayang rembulan, tanda cinta menemukan sinarnya. Ternyata cinta adalah ketulusan untuk menyatukan hati dengan penuh ikhlas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun