Mohon tunggu...
Devita Wijayanti
Devita Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010180

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

21 Desember 2024   21:50 Diperbarui: 21 Desember 2024   21:50 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul PPT Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si. Ak

Ikut serta dalam kelompok yang memiliki visi dan misi serupa dalam mempromosikan nilai-nilai etika dan sosial.

Kesimpulan

      Mahatma Gandhi, lahir sebagai Mohandas Karamchand Gandhi pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India. Beliau adalah seorang pemimpin spiritual dan politik yang sangat berpengaruh dalam sejarah, dikenal sebagai "Bapak Bangsa India." Ia mengedepankan prinsip non-kekerasan atau ahimsa dalam perjuangannya melawan ketidakadilan dan korupsi. Gandhi percaya bahwa kebenaran adalah dasar dari semua tindakan dan keputusan, yang tercermin dalam prinsip satyagraha, atau "berpegang pada kebenaran." Melalui kejujuran dan transparansi, ia membangun kepercayaan di antara pemimpin dan masyarakat. Namun, perjuangan Gandhi tidak tanpa tantangan; ia dibunuh pada 30 Januari 1948 oleh Nathuram Godse, seorang nasionalis Hindu yang merasa Gandhi terlalu lunak terhadap Muslim. Kematian Gandhi menimbulkan kesedihan mendalam di seluruh dunia dan menegaskan warisannya sebagai simbol perdamaian dan keadilan sosial.

      Nilai-nilai etika yang diajarkan oleh Gandhi, seperti kebebasan, cinta, puasa, anti-kekerasan, dan keteguhan hati, menjadi pedoman penting dalam mencegah korupsi. Dalam kepemimpinan, nilai-nilai etika ini membantu membangun kepercayaan, menjadi teladan moral, mendorong tanggung jawab sosial, menghadapi tantangan dengan integritas, menciptakan lingkungan positif, menggalang dukungan untuk perubahan, serta meningkatkan pendidikan dan kesadaran etika di masyarakat. Prinsip-prinsip ini tidak hanya relevan dalam konteks sejarah tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan damai.

Daftar Pustaka

Andi Suswani, R. N. (2016). Buku Aktivitas Tantangan Kepemimpinan . Makassar: Pusaka Almaida Makassar.

Cynthia Ayu Manggarani, S. P. (2020). Kepemimpinan Dalam Pelayanan Publik . Yogyakarta : POHON CAHAYA .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun