Mohon tunggu...
Devita Maharani
Devita Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MERCU BUANA

43221010102 - Dosen Pengampu Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi FEB - Mata Kuliah: Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Quiz 1_Sadulur Papat Limo Pancer Metafora Jiwa

26 Oktober 2022   19:19 Diperbarui: 26 Oktober 2022   20:38 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan adanya sugesti yang kuat dan berulang-ulang, maka data yang sudah disimpan di  dalam  PBS  akan  semakin  kuat.  Dan  PBS  akan  memerintahkan  tubuh  fisik untuk merealisasikan sugesti itu.

- PBS sangat sadar dan lugu

PBS itu sadar, cerdas, dan lugu.  PBS sadar 24 jam bahkan ketika kita sedang tidur, cerdas karena  bisa  menangkap  sugesti  apapun  yang  diberikan  tanpa  ada  kesalahan.  PBS  lugu  karena dia hanya menerjemahkan apapun yang disugestikan tanpa ada persepsi lainnya.

- PBS hanya mengenal waktu sekarang

Waktu lampau dan yang akan datang tidak dikenal oleh PBS. Maka kata-kata seperti 'akan', 'besok', 'tahun depan' atau 'tadi', 'sebulan yang lalu' tidak ditanggapi oleh PBS.

- PBS  tidak  menganal  kata-kata  negatif  seperti  'jangan',  'tidak',  'dilarang'.  Bila  ada sugesti seperti ini: 'Kamu tidak boleh berbohong' akan ditafsirkan menjadi 'Kamu boleh berbohong'. Atau 'Aku dilarang pulang malam' akan ditafsirkan 'Aku pulang malam.'

- PBS akan dengan mudah mengikuti instruksi positif yang dilakukan berulang-ulang. Dengan mengetahui sifat-sifat PBS di atas, kita akan bisa mengaktifkan Sedulur Papat kita, dan mengoptimalkan mereka untuk membantu kesuksesan kita.

CITASI

Dukun Milenial. "Mengenal Istilah Sedulur Papat Limo Pancer dalam Kejawen" Kumparan. 7 Juni 2021. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.

Sugianto Edi. "Sedulur Papat Limo Pancer" Naqsdna. 2012. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun