Berminat pada mata pelajaran khusus
Membutuhkan guru atau orang dewasa untuk menyelesaikan tugas serta memenuhi keinginannya
Memandang nilai rapor sebagai ukuran tentang prestasi sekolah
Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama-sama.
Selanjutnya, Menurut Piaget bahwa usia 6-12 tahun merupakan usia dimana anak berada pada periode concrete operational. Karakteristik anak yang termasuk dalam tahap operasional konkret, yaitu: memiliki kemampuan spasial (spatial thinking), pemahaman akan hubungan sebab akibat (cause and effect), kemampuan untuk melakukan pengklasifikasian (categorization), memahami penyerasian dan transitivity dengan baik (seriation and transitive inference), memiliki pemikiran secara induktif (inductive reasoning), melakukan konservasi (conservation), dan memiliki pemahaman akan bilangan dengan baik (number and mathematics).
Pada tahap ini anak mampu berpikir secara logis mengenai kejadian konkret, memahami konsep percakapan, mengorganisasikan objek secara hierarki, dan menempatkan objek dalam urutan teratur.Â
Pada periode ini anak mengalami kemajuan dalam perkembangan bahasanya. Anak berada pada fase semantik yaitu anak mampu membedakan kata sebagai simbol dan konsep yang terkandung dalam sebuah kata.Â
Selanjutnya, Oakhill, Cain, dan Bryant (2003) menjelaskan bahwa salah satu hasil penelitian paling ekstensif tentang pemahaman membaca mulai dari usia 7-8 tahun sampai usia 10-11, sehingga kemampuan pemahaman membaca yang paling cepat terlihat pada saat kemampuan dasar decoding dicapai.Â
Baca juga : Metode Problem Based Learning Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Siswa kelas 3 SD rata-rata berusia 8-9 tahun, sehingga pada usia ini seorang siswa sudah mengalami peningkatan dalam pemahaman membaca (Johnston, Barnes & Desrochers, 2008).
Pada masa ini anak-anak memiliki tugas perkembangan sebagaimana yang disebutkan oleh Izzaty dkk (2013:102) yaitu sebagai berikut.