Oleh karena itu prinsip cover both side bukanlah istilah belaka, menjadi seorang jurnalis memerlukan tanggung jawab yang besar dalam menjaga keseimbangan antara opini dan fakta.
Harapan dan Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan terkait prinsip cover both side beserta contoh kasus yang menyertai, dapat diambil kesimpulan bahwa dunia pers dan jurnalistik di Indonesia masih belum sepenuhnya mampu menjalankan prinsip tersebut.
Hal ini diakibatkan karena adanya tuntutan dari perusahaan media yang dipegang oleh pemilik yang partisan untuk menerbitkan berita yang menyangkut kepentingan pribadi perusahaan media tersebut.
Untuk menghadapi permasalahan ini, diharapkan anda yang bercita-cita untuk menjadi seorang jurnalis atau wartawan dapat memahami terlebih dahulu pentingnya prinsip cover both side dan dampaknya apabila prinsip ini tidak diterapkan.
Sebelumnya anda juga harus memahami kode etik jurnalistik dengan harapan anda dapat menerbitkan berita yang mengandung independensi tinggi sehingga proses demokrasi di Indonesia dapat terjaga.
Selain itu, sebagai masyarakat digital yang dihadapkan dengan berbagai informasi, anda harus pintar dalam memilih suatu informasi sebelum dipercayai.
Anda wajib untuk menyaring informasi yang anda konsumsi serta harus dapat menilai kebenaran informasi tersebut dengan memperkaya ilmu pengetahuan melalui literasi.
Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan anda terkait dunia jurnalistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H