Mohon tunggu...
Devi P. Wihardjo
Devi P. Wihardjo Mohon Tunggu... Editor - Hidup Yang Menghidupkan

Pemerhati Pemerintahan, Politik, Sastra, Filsafat, Ekonomi Indonesia, Pendidikan dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sebuah Kritik Peradaban: Predator itu Bernama Waktu

18 November 2021   18:15 Diperbarui: 18 November 2021   18:20 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Peradaban Eropa modern melihat waktu sesuatu yang linier dan terbatas.

1) Waktu bergerak lurus dan terbatas.

Waktu terdiri atas masa lalu, sekarang, dan masa depan. Ketiganya hal berbeda, meskipun saling berhubungan. Jika sudah berlalu, maka waktu tak bisa kembali lagi. Pandangan ini akar slogan yang terkenal. Yaitu: Waktu adalah uang.

Artinya waktu adalah sumber daya yang bisa habis dipakai. Jika waktu dipakai tak produktif, maka seperti membuang uang. Pandangan ini membuat manusia merasa terus dikejar waktu. Sehingga orang modern sering terburu-buru Agar cepat beres urusannya.

2) Waktu bergerak sirkulasi

Waktu dipandang sebagai lingkaran. Yang akan terus berputar ulang. Waktu tak lurus. Tak terpisah dulu, sekarang, dan masa depan, Tapi berputar ulang. Segala sesuatu akan berputar ulang Dan membentuk suatu pola yang tetap. Waktu bukan sumber daya yang terbatas. Tapi waktu adalah sumber daya tak terbatas. Karena waktu akan berulang terus.

Falsafah Jawa Cakra Manggilingan

Hidup itu berputar dan bergantian. Yang dulu kalah. Suatu saat bisa berganti menang. Dan sebaliknya. Yang dulu menang. Suatu saat bisa berganti kalah. Begitu seterusnya.

Kuncinya adalah Triwikrama, Jika ingin menang. Maka harus memahami dan menguasai 3 hal pokok, yaitu:

1. Masa lalu.

2. Masa sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun