Mohon tunggu...
Devan Altop
Devan Altop Mohon Tunggu... -

Kesedihan yang paling mendalam, jika aku selalu melanggar dan tak menjalankan perintah Allah Swt yang tertera dalam Alqur,an dan juga yang paling aku takutkan kehidupanku tak pernah diberikan hidayah kebaikan selama hidup di dunia ini. Astaghfirullah ...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dongeng Cinta oleh: Devan Altop

24 Maret 2014   18:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:33 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pesan minuman apa, Mbak?” Tanya pelayan restoran itu dengan ramah.

“Dua lemon tea, ya.” Ucap Safana bergegas pesan.

“Oke Mbak, ditunggu sebentar.”

Baru saja pelayan itu pergi dari hadapan Safana, tak lama kemudian Bara datang dengan memakai kemeja kotak-kotak berwarna ungu tua, terlihat sangat gagah dan smart.

“Kamu Safana, kan?” Tiba-tiba saja  Bara datang dari arah belakang Safana.

“Kamu Bara, kan?” Tanya kembali Safana, saling bertatap muka.

“Kamu lebih cantik dari aslinya, Safana.” Sapa Bara kembali.

“ Kamu juga,” Keduanyasaling melempar senyum dan saling memuji.

Safana pun langsung mempersilahkan duduk, aroma harum maskulin Bara memikat hati Safana. Dia terkesima melihat Bara berwajah Indo. Ganteng, gagah, dan seabrek pujian yang terlontar dari hati Safana. Begitupun Bara, melihat Safana sangat cantik dan anggun.

“Eeee, aaa ... aduh, maaf. Aku sampai enggak bisa ngomong, Kak Bara.” Ucap Safana, terlihat gerogi dengan wajah malu-malu.

“Tak apa Adinda, aku pun mengerti apa yang sedang dirasakan olehmu. Tak menyangka kamu sangat luar biasa, aku tak salah memilih dirimu sebagai bidadariku. Oh ya, boleh nggak aku duduk di sampingmu, Sayang.” Rayu Bara merona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun