Mohon tunggu...
Destyan
Destyan Mohon Tunggu... Wartawan -

Individu yang 'banting stir' dan kemudian dihadapkan pada fakta bahwa stir tersebut ternyata 'patah'. Lantas berimprovisasi dengan pedoman "As long as the wheels still moving forward, then it still count as a go..." Bisa dilacak keberadaannya di http://bit.ly/1mTP9I5

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelajaran Sejarah bagi Para HRD (I)

12 Februari 2016   20:55 Diperbarui: 13 Februari 2016   08:37 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kisahnya menginspirasi ribuan umat manusia modern dalam bentuk dongeng kebijaksanaan, hingga strategi bisnis.

Khusus Guan Yu yang dahulu berlatar belakang buronan di masa mudanya, sosoknya kini bersanding sejajar bersama Sang Buddha, Konfusius, dan Taoi bagi masyarakat Tiongkok. Pemujanya tersebar di Tiongkok daratan, Hong Kong, Makau, hingga Tiongkok Taipei (Taiwan).

Human Resource

Kembali ke realitas saat ini dan menjawab pertanyaan di awal paragraf. Sekelumit hikayat di atas hendaknya mampu memberikan insight dalam dunia Human Resource moderen.

Ketika ‘cara aman’, statistik dan kurva normal dikesampingkan untuk menilai suatu individu, bukan tak mungkin dapat ditemukan kembali reinkarnasi sosok hebat dari Guan Yu, Zhang Fei, dan Zhuge Liang.

Sebaliknya, mengesampingkan hal itu bukan tak mungkin justru menyerahkannya mereka untuk berkembang pesat bersama kompetitor.

Mungkin timbul pertanyaan. Bagaimana cara berspekulasi mengetahui individu yang menguntungkan untuk organisasi..?

Jawaban para pengangguran itu mungkin sederhana sekali. Ya itulah 'nilai plus' dari ilmu Human Resource.

“Kalau gak bisa.. Lantas apa yang membedakan ilmu HR dengan ilmu lainnya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun