“Iya, itu Ibuku.”
“Kalau begitu silakan tanda tangani tanda terimanya ya, Non.”
“Sudah begitu saja?”
“Masih banyak paket yang harus saya antarkan.”
Kautersenyum. Senyum yang kausembunyikan pada malam itu. Kaumenatapku begitu dalam, sepertinya kautelah menemukan rinduku di sana.
“Tunggu!”
“Ada lagi yang bisa saya bantu, Non?”
“Bisakah kaumalam ini berteduh kembali di bawah pohon itu?”
Kuarahkan telunjukku pada pohon yang semalam jomblo.
“Jika hujan datang.”
“Hujan pasti datang!”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!