Mohon tunggu...
Desica Utari
Desica Utari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau

Saya seorang Mahasiswa UIN SUSKA RIAU pada jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Komunikasi dan Dakwah. Ketertarikan saya pada bidang pengembangan untuk terus meningkatkan kemampuan diri dalam melihat tantangan perkembangan zaman dan kondisi realita yang terjadi pada kehidupan bermasyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

tantangan dan peluang pembangunan ikn tahun 2025

1 Januari 2025   12:15 Diperbarui: 1 Januari 2025   12:40 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Embung MBH (Sumber: Instagram @ikn_id)

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan salah satu proyek pembangunan nasional yang sangat ambisius. Dicanangkan sebagai langkah strategis untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di Jakarta, seperti kemacetan, polusi, dan kesenjangan pembangunan, proyek IKN ini diharapkan dapat menciptakan pusat pemerintahan dan ekonomi baru yang lebih terdistribusi secara merata di seluruh Indonesia. Rencana pemindahan ibu kota ini bukanlah hal yang baru, karena sudah sejak lama berbagai pihak menyuarakan perlunya pemerataan pembangunan dan penataan ulang kawasan Jakarta yang semakin padat. Dengan adanya IKN yang direncanakan selesai pada 2025, Indonesia ingin menghadirkan kota masa depan yang lebih modern, berkelanjutan, dan terintegrasi.

Namun, pembangunan IKN juga menghadirkan sejumlah tantangan yang besar, baik dari segi sumber daya, teknologi, maupun sosial. Seiring dengan ambisi besar pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai simbol kemajuan, berbagai hambatan di lapangan, mulai dari masalah pendanaan, integrasi infrastruktur, hingga pengelolaan sosial dan lingkungan, harus dihadapi. Tantangan ini menjadi lebih kompleks karena IKN harus dibangun dalam waktu yang relatif singkat, dengan target pada 2025.

Meski demikian, di balik tantangan tersebut terdapat berbagai peluang besar yang bisa diperoleh, baik untuk pengembangan ekonomi daerah maupun untuk kemajuan bangsa secara keseluruhan. Pembangunan IKN memiliki potensi untuk mendorong sektor-sektor ekonomi baru, memperbaiki distribusi pembangunan, dan menciptakan ekosistem berkelanjutan yang dapat dijadikan contoh bagi negara lain. Dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan yang hati-hati, IKN dapat membawa dampak positif yang signifikan, bukan hanya bagi Kalimantan Timur, tetapi juga bagi seluruh Indonesia.

Apa yang akan terjadi dengan keberlanjutan IKN pada 2025? Pertanyaan ini semakin relevan dan menjadi sorotan utama, terutama dengan adanya komitmen Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada Program Makan Bergizi Gratis dan Program 3 Juta Rumah. Selain itu, penetapan anggaran pembangunan IKN untuk tahun 2025 juga mencerminkan dinamika yang cukup tinggi. Fluktuasi anggaran ini menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi pada tahun mendatang, dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi makro, prioritas pembangunan yang berubah, serta ketersediaan sumber pendanaan.

Berdasarkan latar belakang dari fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan ini dengan judul: Tantangan Dan Peluang Pembangunan IKN Tahun 2025.

TINJAUAN PUSTAKA

Tantangan

Tantangan adalah suatu kondisi atau situasi yang memerlukan usaha, keterampilan, dan daya tahan untuk dapat diatasi atau dipecahkan. Menurut Robbins (2003), tantangan sering kali terkait dengan perubahan atau masalah yang membutuhkan respon atau tindakan yang efektif. Tantangan ini bisa bersifat eksternal atau internal, dan biasanya berkaitan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ahli psikologi, Lazarus dan Folkman (1984), mendefinisikan tantangan sebagai peristiwa yang menguji kemampuan seseorang untuk beradaptasi, bertahan, dan tumbuh. Dalam pandangan mereka, tantangan bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan kesempatan untuk berkembang melalui pengelolaan stres dan pemecahan masalah secara kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan sering kali dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas diri. Sementara itu, dalam konteks organisasi, Armstrong (2009) menegaskan bahwa tantangan merupakan kondisi yang memicu perubahan dalam struktur, budaya, atau proses yang ada dalam suatu organisasi. Ia berpendapat bahwa tantangan di dunia kerja sering kali berkaitan dengan perubahan pasar, teknologi baru, atau tuntutan pelanggan yang semakin tinggi. Dalam hal ini, tantangan harus dihadapi dengan kesiapan untuk beradaptasi dan berinovasi.

Menurut Kotter (1996), tantangan dalam dunia bisnis atau kepemimpinan adalah suatu hambatan yang dapat menghalangi kemajuan atau keberhasilan sebuah organisasi. Untuk menghadapinya, pemimpin harus memiliki visi yang jelas dan kemampuan untuk menginspirasi orang lain. Tantangan dalam konteks ini bukan hanya mengenai halangan yang harus diatasi, tetapi juga peluang untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Dalam kajian pendidikan, tantangan juga diartikan sebagai hambatan yang menghalangi proses pembelajaran atau perkembangan individu. Menurut Gardner (2006), tantangan dalam pendidikan mencakup kemampuan untuk menangani perbedaan individu, menerapkan pendekatan pengajaran yang efektif, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Tantangan di dunia pendidikan harus dihadapi dengan strategi yang lebih inovatif dan adaptif. Dari perspektif sosial, tantangan didefinisikan sebagai kondisi atau situasi yang mempengaruhi kesejahteraan sosial atau hubungan antarmanusia. Menurut Giddens (2009), tantangan sosial mencakup isu-isu seperti ketidaksetaraan, diskriminasi, dan perubahan sosial yang cepat. Untuk menghadapinya, dibutuhkan pemahaman yang mendalam tentang dinamika sosial serta kemampuan untuk mengimplementasikan solusi yang berbasis pada keadilan sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun