12. Analisis Tata Rias
Tata rias memiliki peran yang penting dalam pementasan teater , tata rias dibutuhkan untuk menggambarkan atau menentukan watak para tokoh. Lakon "Wabah" ini menampilkan pemain dengan tokoh-tokon punakawan. Oleh karena itu, wajah para pemain dirias layaknya wayang punakawan. Mulai dari pola dan riasan bibir yang dibuat lebih besar dari bibir asli pemain, riasan rambut yang dikuncir mirip punakawan, hingga raut-raut wajah yang dibuat sangat mirip dengan wayang panakawan.
Tokoh Semar sebagai bapak dari ketiga anaknya, dibuat lebih tua raut wajahnya. Semar menampilkan watak yang bijak dan selalu menganjurkan hal-hal baik dalam kehidupan.
13. Analisis Tata Busana/Kostum
Kostum adalah segala sesuatu yang dikenakan (termasuk asesori) oleh pemain untuk kepentingan pementasan. Jika dipandang sebagai pakaian atau busana, kostum meliputi perlengkapan yang dikenakan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kostum dalam pementasan memiliki peran dan fungsi, diantaranya untuk mendukung perkembangan watak pemain, membangkitkan daya saran dan suasana, juga untuk memberikan perbedaan antara satu pemain dengan yang lainnya. (Hasanuddin, 2015:153-154)
Teater Koma mengusung gagasan menarik lewat kostum yang dipakai oleh seluruh karakter. Sebagaimana tercermin dari nama tokoh setiap pemain, Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong mengenakan kostum wayang Punakawan. Kostum tersebut meliputi Ira-iraan, rompi, celana satin, gaman dan kalung yang dilengkapi inisial setiap tokoh, sembong, sabuk, epek, dan timang sampur. Berhubung pementasan dilaksanakan pada masa pandemi, para pemain juga memakai face shield sebagai upaya untuk disiplin mematuhi protokol kesehataan.
kesimpulanÂ
Berdasarkan pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pertunjukkan Teater Koma yang berjudul "Wabah" sangat mencerminkan kehidupan manusia dimasa pandemi covid-19, banyak manusia-manusia yang mengambil keuntungan ditengah kesulitan yang melanda segala sektor kehidupan. Manusia-manusia menjadi tidak penulis dengan sesama karena yang mereka pikirkan hanya diri mereka sendiri. Banyak diantara mereka yang dengan sengaja menjual barang-barang kebutuhan dengan harga yang tinggi agar mendapat keuntungan yang berlipat, banyak juga yang mengkorupsi uang bantuan untuk masyarakat sehingga masyarakat hanya bisa mengharapkan bantuan tanpa ada yang membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H