Mohon tunggu...
Desi Apriani
Desi Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - PGSD/UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apresiasi Pertunjukkan Teater Khas Daerah dalam Teater Wabah Karya Budi Ros

21 Maret 2022   12:18 Diperbarui: 21 Maret 2022   12:24 3585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

12. Analisis Tata Rias

Tata rias memiliki peran yang penting dalam pementasan teater , tata rias dibutuhkan untuk menggambarkan atau menentukan watak para tokoh. Lakon "Wabah" ini menampilkan pemain dengan tokoh-tokon punakawan. Oleh karena itu, wajah para pemain dirias layaknya wayang punakawan. Mulai dari pola dan riasan bibir yang dibuat lebih besar dari bibir asli pemain, riasan rambut yang dikuncir mirip punakawan, hingga raut-raut wajah yang dibuat sangat mirip dengan wayang panakawan.

Tokoh Semar sebagai bapak dari ketiga anaknya, dibuat lebih tua raut wajahnya. Semar menampilkan watak yang bijak dan selalu menganjurkan hal-hal baik dalam kehidupan.

13. Analisis Tata Busana/Kostum

Kostum adalah segala sesuatu yang dikenakan (termasuk asesori) oleh pemain untuk kepentingan pementasan. Jika dipandang sebagai pakaian atau busana, kostum meliputi perlengkapan yang dikenakan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kostum dalam pementasan memiliki peran dan fungsi, diantaranya untuk mendukung perkembangan watak pemain, membangkitkan daya saran dan suasana, juga untuk memberikan perbedaan antara satu pemain dengan yang lainnya. (Hasanuddin, 2015:153-154)

Teater Koma mengusung gagasan menarik lewat kostum yang dipakai oleh seluruh karakter. Sebagaimana tercermin dari nama tokoh setiap pemain, Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong mengenakan kostum wayang Punakawan. Kostum tersebut meliputi Ira-iraan, rompi, celana satin, gaman dan kalung yang dilengkapi inisial setiap tokoh, sembong, sabuk, epek, dan timang sampur. Berhubung pementasan dilaksanakan pada masa pandemi, para pemain juga memakai face shield sebagai upaya untuk disiplin mematuhi protokol kesehataan.

kesimpulan 

Berdasarkan pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pertunjukkan Teater Koma yang berjudul "Wabah" sangat mencerminkan kehidupan manusia dimasa pandemi covid-19, banyak manusia-manusia yang mengambil keuntungan ditengah kesulitan yang melanda segala sektor kehidupan. Manusia-manusia menjadi tidak penulis dengan sesama karena yang mereka pikirkan hanya diri mereka sendiri. Banyak diantara mereka yang dengan sengaja menjual barang-barang kebutuhan dengan harga yang tinggi agar mendapat keuntungan yang berlipat, banyak juga yang mengkorupsi uang bantuan untuk masyarakat sehingga masyarakat hanya bisa mengharapkan bantuan tanpa ada yang membantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun