Mohon tunggu...
Desi Apriani
Desi Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - PGSD/UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apresiasi Pertunjukkan Teater Khas Daerah dalam Teater Wabah Karya Budi Ros

21 Maret 2022   12:18 Diperbarui: 21 Maret 2022   12:24 3585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tata panggung adalah pengaturan panggung atau arena untuk bermain teater. Dalam pementasan teater ini dekorasi panggung sejenis pentas konvensional (prosenium) karena penonton hanya bisa melihat dari arah depan saja. Sisi kiri, kanan dan belakang panggung dijadikan jalan keluar masuknya pemain.

Set-dekor merupakan pendukung untuk menciptakan tempat, waktu, dan keadaan/suasana di panggung pementasan. Set/dekor meliputi bagian benda/gambar dipanggung yang bersifat permanen. Set property merupakan properti penunjang dari set properti, dan memungkinkan dapat dipindah-pindah. Sementara, hand property yaitu properti yang dapat dibawa-bawa oleh pemain. Sedangkan, properti adalah pelengkap dari set properti. (Riantiarno, 2011: 147-151)

Pohon merupakan set-dekor yang ada dalam pementasan lakon Wabah, karena hadirnya pohon dalam pementasan menciptakan konsep latar halaman rumah. Untuk mendukung latar dan menciptakan suasana halaman rumah, lakon Wabah menggunakan bale-bale yaitu kursi yang terbuat dari bambu. Set properti lakon Wabah juga menampilkan sepeda romo Semar yang dielap-elap oleh Petruk. 

Tak hanya memberi sentuhan terhadap suanan latar, kehadiran sepeda sebagai set property juga mengusung gagasan yang ingin dibawa oleh penulis naskah lewat lakon Wabah. 

Tak hanya itu, gagasan penulis dalam lakon juga disampaikan melalui set property tempat peralatan sabun cuci tangan yang ingin dijual oleh Gareng. Sementara, untuk properti yang ada dalam tempat peralatn tersebut yaitu botol sabun, dan sabun cuci tangan. Menariknya, setiap set property yang ditampilkan memiliki sangat berhubungan dan saling berkaitan atas gagasan lakon Wabah ini.
 
10. Analisis Tata Musik
Tata musik adalah musik yang mendukung pementasan dalam pertunjukan teater baik yang bersifat instrumen maupun lagu, yang menghidupkan suasana di beberapa adengan dan babak dalam suatu pertunjukan. Musik pengiring dalam kegunaan pementasan drama disebut denga illustrasi musik. Suasana cerita, warna dialog akan lebih menarik dengan diringi musik yang relevan. 

Pemanfaatan ilustrasi musik dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu musik langsung yang dimainkan langsung pada saat pementasan, dan musik rekaman yang berupa musik aransemen sendiri.

Dalam pementasan teater yang berjudul "wabah" ini menggunakan iringan music langsung. Peralatan music yang digunakan yaitu perkusi dan kendang. Tata musik yang ditampilkan sangat menyesuaikan sesuai dengan adegan tertentu dan dengan musik yang tidak terlalu mencolok, dengan adanya musik lebih memunculkan suasana yang menarik. Adapun tata suara dalam teater berjudul "wabah" ini sangat terdengar jelas dan tidak terdengar suara penonton ataupun suara lainnya.

11. Analisis Tata Lampu

Tata lampu adalah segala perlengkapan perlampuan baik tradisional maupun modern yang digunakan untuk keperluan penerangan dan penyinaran dalam seni pertunjukan. Tata lampu yang digunakan dalam pertunjukkan  teater ini sangatlah baik. Tata lampu yang digunakan dari awal sampai akhir tidak ada perubahan, tata lampu yang digunakan di teater ini adalah dengan warna lampu yang cerah.

Dalam pertunjukan teater ini juga menerapkan 2 fungsi penataan cahaya, yaitu:

a. Cahaya sebagai penerang
Tujuannya sebagai penerangan suatu tempat atau ruangan dalam panggung agar tidak tekesan gelap.
 
b. Cahaya sebagai penyinar
Tujuannya yang lebih kompleks yaitu menerangi bagian bagian tertentu, khususnya fokus pada pemain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun