"Maafkan bunda ya, Sayang. Bunda ceroboh. Aya harus kuat yah!"
***
"Ayaaa ..."
"Aira ... bangun! Ayo, bangun!" Anjas menggoyang-goyangkan tubuh istrinya.
"Aya mana, Sayang?" matanya mencari ke semua sudut.
"Aya sudah memenuhi tiga puluh hari Ramadannya. Sesuai keinginannya, dia mendapat hadiah surga. Anak kita sudah berbahagia di sana. ini sudah hari ketujuh semenjak kepergiannya, aku harap kamu sudah ikhlas dengannya."
"Tapi, Yang ..."
"Sudahlah, kita berdoa agar Aya mendapatkan surga terbaiknya."
Anjas memeluk sang istri, berusaha memaknai makna terdalam Ramadannya yang telah berlalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H