Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cara Mengembangkan Empati dalam Dunia yang Keras

22 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 29 Juli 2023   13:45 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, berempatilah, karena itu adalah cara untuk menjalani hidup yang lebih baik dan lebih sehat secara mental.

Kasus Nyata tentang Empati

Mari kita ambil contoh kasus nyata. Misalnya, saat pandemi COVID-19, banyak orang merasa terisolasi dan kesepian. 

Orang yang berempati tidak hanya akan mengatakan "semangat" atau "sabar", tetapi juga akan mencoba memahami apa yang dirasakan oleh orang tersebut. Mereka akan mendengar, memahami, dan mencoba memberikan dukungan sebisa mungkin.

Kasus ini menunjukkan bahwa empati bukan hanya soal kata-kata, tapi juga soal tindakan. Jadi, jangan hanya berbicara tentang empati, tapi tunjukkan empati dalam setiap tindakan.

Penutup:Mengembangkan empati mungkin bukan hal yang mudah, tetapi tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha. 

Empati bisa membantu kita menjalani hidup dengan lebih baik, merasakan kebahagiaan dan kesedihan orang lain, dan pada akhirnya, membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Jadi, yuk, mulai sekarang, kita coba untuk lebih berempati!

Referensi:

  1. Davis, M. H. (1983). Measuring individual differences in empathy: Evidence for a multidimensional approach. Journal of Personality and Social Psychology, 44(1), 113--126.
  2. Eisenberg, N., & Miller, P. A. (1987). The relation of empathy to prosocial and related behaviors. Psychological Bulletin, 101(1), 91--119.
  3. Zaki, J. (2014). Empathy: A motivated account. Psychological Bulletin, 140(6), 1608--1647.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun