Kartosuwiryo, negara Islam.
Di keheningan, ia menerima kenyataan,
peran Guru Bangsa hanya menyalakan api,
bukan menjaga awan dalam satu jalan.
Karena angin tak bisa dipaksa satu arah.
Burung terbang bebas di angkasa,
bebas membuat sarangnya sendiri.
Ia, Tjokroaminoto, kadang ragu dengan perannya.
"Apakah aku gagal, Syarif?"
tanya Tjokro.
Ia merasa menjadi debu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!