Tjokroaminoto duduk,
sang Guru Bangsa,
api pertama di negeri terjajah,
menatap sunyi yang memeluk.
Rasa sepi kini sering mengujunginya.
Syarif, asistennya yang setia,
selalu menemani.
Lagi dan lagi, ia mendengar hal yang sama.
Tjokro bercerita soal
petani, buruh, kaum terpelajar,
suara-suara yang ia satukan dalam tekad.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!