bagi Bung Karno muda,
bagi Muso yang bergejolak,
dan bagi Kartosuwiryo,
yang teguh dalam Islam.
Mereka, pemuda dari aneka ide,
berkumpul dalam naungan sang Guru.
Tjokro tahu,
nyala tak bisa dipaksa dalam genggaman,
sungai tak bisa dipaksa satu muara.
Murid-muridnya tumbuh membawa obor sendiri,
berpencar, mengukir jalan berbeda.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!