sungainya mengalir lambat,
tak berpacu dengan arus yang cepat.
Ia ingin kaum priyayi,Â
kaum pribumi,Â
pedagang,
buruh,
petani,
bergerak bagai gelombang pasang, menyapu segala rintangan.
Mereka menjadi riak yang berpadu,Â
gelombang yang tak tertahankan.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!