Alam menjawab.
Di pusara Tirto,
bayangan penanya melesat ke langit,
menari di angin,
menuntun tangan-tangan muda di zaman kemudian,
menuliskan sejarah baru.
Ya, Tirto memang mati muda,
tapi tak sia- sia,
karena jejaknya terus memberi inspirasi.***
Jakarta 21 Januari 2025
(1) Puisi esai ini dramatisasi dari kisah hidup Tirto Adhi Soerjo
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!