Pertama, Ilmu Pengetahuan sebagai Sarana Penerapan Praktis
Dengan memahami efek positif dari praktik spiritual melalui riset ilmiah, kita dapat mengaplikasikan spiritualitas secara lebih praktis dalam kehidupan sehari-hari.Â
Misalnya, bukti ilmiah tentang efek meditasi dan doa dalam menurunkan kecemasan dapat mendorong orang yang mungkin ragu terhadap spiritualitas untuk mencoba praktik ini demi kesehatan mental mereka.Â
Dalam hal ini, neurosains dan psikologi positif berperan sebagai jembatan yang membuat spiritualitas lebih mudah diakses dan diterapkan, tanpa menghilangkan nilai sakral yang mendalam.
Kedua, Keseimbangan antara Empiris dan Transenden
Sains dan spiritualitas tidak harus saling meniadakan. Di satu sisi, sains memberikan pemahaman tentang manfaat biologis dari praktik spiritual.Â
Di sisi lain, spiritualitas tetap memberikan pengalaman transendental dan makna mendalam bagi mereka yang mencari nilai-nilai yang lebih tinggi.Â
Penelitian yang menunjukkan perubahan struktur otak saat bermeditasi dan berdoa, misalnya, tidak mengurangi nilai transendental meditasi atau doa itu sendiri, tetapi justru menambah kedalaman dengan menunjukkan bahwa pengalaman spiritual memiliki efek nyata pada tubuh dan pikiran manusia.
3. Meningkatkan Pemahaman akan Kesehatan Holistik
Pendekatan ilmiah pada spiritualitas memungkinkan kita memahami bagaimana kesehatan fisik, mental, dan spiritual saling terhubung.Â
Psikologi positif dan neurosains mengungkapkan bahwa praktik spiritual seperti belas kasih dan syukur berpengaruh langsung pada kesejahteraan kita.Â