Dengan demikian, bukti ilmiah tentang efek positif spiritualitas pada kesehatan jiwa dan raga memberikan pemahaman holistik tentang manusia, yang justru menguatkan hubungan antara tubuh, pikiran, dan jiwa.
Dalam konteks ini, kritik bahwa spiritualitas berisiko "diringkas" menjadi aspek biologis dapat diimbangi dengan melihat ilmu pengetahuan sebagai alat bantu, bukan sebagai tujuan akhir.Â
Tujuannya bukan untuk "mengukur" pengalaman transendental, tetapi untuk menunjukkan bahwa pengalaman-pengalaman tersebut memang nyata dan berdampak positif bagi manusia.Â
Memang benar bahwa sains mungkin tidak pernah bisa sepenuhnya menjelaskan aspek transendental dari spiritualitas, tetapi pengetahuan tentang efek biologis dari praktik spiritual bisa memperkuat kepercayaan seseorang pada manfaat spiritualitas, bahkan di dunia modern yang semakin ilmiah.
Secara keseluruhan, riset psikologi positif dan neurosains dapat membantu mendekatkan pengalaman spiritual kepada lebih banyak orang, tanpa menggantikan nilai transenden yang mendalam.Â
Hal ini memungkinkan sains dan spiritualitas berjalan seiring, menciptakan pemahaman yang lebih kaya tentang manusia sebagai makhluk yang utuh.
"Sains menyingkap fakta, spiritualitas mengungkap makna; bersama, keduanya membawa kita pada pemahaman yang utuh tentang siapa kita sebagai manusia."
-000-
Ilmu pengetahuan bukanlah pengganti pengalaman spiritual, tetapi memperdalam pemahaman kita tentangnya.Â
Neurosains, dengan bukti empirisnya, menambah kedalaman pandangan kita tentang spiritualitas dengan menunjukkan dampak positifnya pada otak dan tubuh manusia.Â
Alih-alih menghapus nilai-nilai agama, pendekatan ini mengakui bahwa pengalaman spiritual adalah bagian tak terpisahkan dari keberadaan kita sebagai manusia.