"Pokoknya kalau enggak diambil penumpang lain aman deh. Sopir akan membawa barang yang tertinggal di dalam angkot dan menyerahkan ke petugas di sini. Biasanya ada yang datang begini menanyakan barangnya, " kata sopir lainnya.
Saya merasa lega. Semoga tas teman saya ketemu. Masih rezekinya. Tak berapa lama muncul seorang sopir yang baru masuk ke pool sambil menenteng tas hitam.Â
"Itu bukan tasnya?" kata pak sopir yang duduk di samping saya.
"Itu dari arah Budi Luhur mobilnya."
"Ya Tuhan masih rezeki. Terima kasih ya Allah. Iya, bener Pak. Itu tasnya."
Setelah serah terima tas dan melapor ke petugas di sana. Saya kembali meluncur dengan motor kesayangan. Kali ini dengan perasaan lega. Tidak seperti pertama tadi. Perasaan saya tidak karuan.
Pengejaran diakhiri dengan makan siang. Sungguh hari yang mendebarkan. Tapi jadi menebalkan keyakinan. Kalau masih rezeki tak akan kemana deh. Yang penting usaha dulu. Hasil akhir serahkan pada Tuhan. (Denik)
Note: terima kasih pak sopir
Terima kasih Jaklingko 51
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H