Mohon tunggu...
Dendra Ardiyansyah
Dendra Ardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dendra Ardiansyah, 42321010069, Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Memahami Komunikasi dengan Pendekatan Semiotika

5 April 2023   01:03 Diperbarui: 5 April 2023   01:04 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam ilmu manajemen, penelitian semiotika relatif terbatas karena semiotika lebih akrab dengan ilmu sosial dan sastra. Pentingnya semiotika tidak hanya sebagai metode penelitian (decoding) tetapi juga sebagai metode kreatif (encoding). Dalam dunia pemasaran, semiotika sangat membantu produsen membangun positioning produk di mata konsumen (Shimp, 2000). Untuk menelaah iklan dari perspektif semiotik, dapat ditelaah melalui sistem tanda dalam iklan. Sistem tanda yang terdiri dari simbol verbal dan ikon digunakan dalam periklanan. Indeks Dummy juga digunakan dalam periklanan, khususnya iklan radio, televisi, dan film.

Semiotika dapat digunakan dalam ilmu pemasaran karena sama-sama mempelajari bagaimana makna dibentuk oleh simbol dan tanda. Jeffkins (1995) mengatakan bahwa konsep makna yang efektif sangat ditentukan oleh kombinasi kata dan gambar. Ketika interaksi unsur verbal dan nonverbal digabungkan dalam sebuah iklan, muncul pesan yang memiliki makna. Periklanan modern bermain dengan kata-kata dengan sangat cerdik sehingga dapat memaksa pembaca untuk berhenti dan memikirkan maknanya (Mick, 2004).

Menurut Sunard (2004), semiotika visual dapat digunakan sebagai metode ilmiah karena:

A) Ahli semiotika dapat membaca lebih dari sekedar hal-hal teknis (hal-hal teknis dalam iklan dapat dilihat langsung dengan panca indera, seperti iklan yang bermodel perempuan).

b) Semiotika tidak pernah sendiri, tetapi terkait dengan disiplin lain, yang memungkinkan semiotika menawarkan wawasan baru di samping pertanyaan teknis (semiotika visual terkait dengan studi budaya, yaitu glokalisasi dan manajemen pemasaran, khususnya periklanan).

C). Semiotika meliputi teori ideologi (ideologi negara dunia dan ideologi Indonesia). 

D). Semiotika selalu digunakan dengan teori seni (iklan memiliki unsur artistik seperti grafik, gambar, foto yang membuat iklan terlihat lebih kreatif).

e) Semiotika dapat mengkritisi konsep budaya (budaya negara dunia dan budaya Indonesia, yang menyatu dalam konsep glokalisasi).

F) Semiotika tahu bagaimana membaca di luar jangkauannya untuk menemukan makna (dalam semiotika kita tidak hanya berhenti pada iklan, kita bisa belajar lebih banyak tentang budaya, perspektif, manajemen, ekonomi, komunikasi, dan sejarah ingatan konsumen).  

Posisi Semiotika Sebagai Ancangan Komunikasi Periklanan

Kata komunikasi berasal dari kata latin communis yang berarti sama. Komunikasi kemudian dapat dilihat sebagai proses menciptakan kesamaan pemikiran atau kesatuan antara pengirim dan penerima, dan persamaan pemikiran membutuhkan hubungan yang sama antara pengirim dan penerima (Shimp, 2000). Ada delapan unsur dalam komunikasi, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun