UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2021
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mitos berasal dari bahasa Yunani yakni muthos yang didefinisikan sebagai cerita yang disampaikan dari mulut ke mulut, atau dikenal juga dengan cerita informal suatu suku yang diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya (Christensen, 2008). Biasanya mitos menceritakan mengenai terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, dan sebagainya. Mitos biasanya disampaikan oleh orang tua atau orang yang lebih dewasa terhadap anak-anak. Hal ini sering diceritakan ketika hendak pengantar tidur, ketika bercengkarama, ketika berkumpul dan banyak kesempatan lainnya.
Penyampaian mitos terhadap anak sering kali memberikan dampak positif dikarenakan beberapa dongeng dapat menjadi pengajaran sederhana terhadap anak. Misalnya larangan berkata kasar disuatu tempat tertentu dikarenakan pantangan sebenarnya bermaksud memberikan pengajaran yang baik. Anak biasanya akan mempercayai dan cenderung menurut apa yang dikatakan orang tua setelah mendengarkan larangan dari mitos tersebut. Biasanya anak juga akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru untuk menyakinkan kebenaran mitos tersebut.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, anak adalah seorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak juga merupakan tunas, potensi, generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat yang menjamin keterlangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan dan agar setiap anak kelak mampu memikul tanggungjawab. Kedudukan ini membuat pentingnya perlindungan anak untuk dilakukan. Hal ini meliputi usaha dan kegiatan yang menyadari betul pentingnya anak bagi nusa dan bangsa di kemudian hari dari sisi fisik maupun mental dan sosialnya (Gultom, Maidin).
Disisi lain, mitos juga ternyata memberikan dampak negatif bagi beberapa anak lainnya. Pengamatan sederhana telah dilakukan oleh peneliti di daerah Tanah Gocap. Rasa ketakutan, konsep pemikiran yang salah, trauma sederhana sering kali alami anak setelah memdengarkan cerita mitos. Hal ini disebabkan banyaknya jenis mitos yang terdapat di masyarakat dan semua dapat disampaikan kepada anak-anak. Kesiapan mental dan pemahaman anak mengenai mitos yang disampaikan berbeda-beda sehingga dampak yang dirasakan juga berbeda. Penyampaian cerita mitos dan pemahaman mengenai arti yang dikandung mitos tersebut seharusnya lebih sederhana dan lebih mudah diterima agar tidak memberikan definisi yang salah sehingga berakibat fatal bagi mental anak.
Identifikasi Masalah
Penyampaian dan pemberian pemahaman yang kurang tepat mengenai mitos terhadap anak dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi mental dan dunia sosial keseharian anak. Salah kaprah akan membuat anak memiliki pola pikir yang berbeda dari maksud mitos yang sebenarnya. Hal ini menjadi perlu untuk diperhatikan mulai dari jenis mitos yang hendak disampaikan, cara penyampaian, serta maksud yang ingin disampaikan.
Rumusan Masalah