Mohon tunggu...
DELOLA IRASENTANIADEBATARAJA
DELOLA IRASENTANIADEBATARAJA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sastra Indonesia

Universitas Pamulang Fakultas Sastra Indonesia reg.C

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Memberikan Pemahaman terhadap Anak tentang Mitos di Tanah Gocap

10 Agustus 2021   21:48 Diperbarui: 10 Agustus 2021   22:22 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan instrument baru/alat peraga

Dalam menyampaikan suatu cerita, anak lebih mudah memahami apa yang dilihat dan dipraktikkan secara langsung. Dalam beberapa litaratur, disebutkan bahwa daya tangkap anak dan daya ingat anak akan lebih menerima dan tahan lama apabila melihat secara langsung meskipun tidak semua anak demikian. Alat peraga merupakan salah satu alat bantu yang dapat mencontohkan cerita yang serupa dengan alat tersebut. Semakin maju zaman, akan semakin mudah bagi orang tua/orang dewasa mencari dan memanfaatkan teknologi untuk memberikan pengajaran pada anak termasuk dalam hal penyampaian mitos.

Penyampaian mitos digabungkan dengan contoh nyata yang dapat dibayangkan oleh anak

Pemberian contoh secara nyata yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari hari, adalah alternative yang dapat menggantikan apabila tidak ditemukan alat peraga. Apabila anak dapat melihat makna yang dimaksudkan dalam mitos dilingkungan sekitarnya, anak biasanya dengan mudah akan menarik makna ke dalam dirinya sendiri. Dengan sendirinya mereka akan paham apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan melalui contoh nyata dikehidupannya. Anak biasanya akan lebih paham dengan mudah.

 

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Penyampaian atau pemberian pemahaman kepada anak mengenai mitos merupakan salah satu hal yang perlu untuk diperhatikan. Hal ini dikarenakan hasil pemahaman yang salah yang diperoleh oleh anak akan menyebabkan banyak dampak yang negatif. Studi kasus yang diperolah yakni di Tanah Gocap ini menunjukkan banyak dmapak yang berbeda-beda pada anak sebagai penerima cerita. Dampak ini berupa dampak trauma pada suuatu benda, tempat atau lainnya yang memiliki kesan yang sama pada suatu mitos tertentu. Dampak lain berupa salah tangkap akan maksud dari suatu mitos justru malah membuat ketakutan berlebihan, membuat menolak banyak ilmu baru, membuat merasa tertekan dan tidak percaya pada pendapat lain, dan banyak lainnya.

Guna mengatasi masalah tersebut, maka dibuatlah inovasi yang dapat memudahkan penyampaian cerita mitos dan penyederhanaan makna yang ingin disampaikan. Inovasi ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh peniliti sekaligus menjadi program kreativitas mahasiswa. Inovasi yang diberikan oleh peneliti berupa:

Adanya instrument baru yang dapat mempermudah anak membayangkan cerita dan makna yang ingin disampaikan misal gambar atau alat peraga lainnya

Penyampaian mitos digabungkan dengan contoh nyata yang dapat dibayangkan oleh anak, sehingga tidak salah tangkap

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun