"Aku gak lupain kamu Dara, iya oke maap ya aku gak bales bales chat dari kamu."
"Ada lagi yang perlu aku omongin sama kamu"
"Apa?"
"Kenapa setiap aku cerita tentang Rama kamu selalu tiba tiba ilang, tiba tiba of, terus gak ngejawab telepon aku. Rama salah apa sih ke kamu sampai kamu kayaknya benci banget kalau aku ngomongin tentang dia"
"Aku lagi males aja dengerin kamu cerita orang lain terus."
"Itu aja, yakin? kamu jujur Al sama aku. Jangan ada rahasia diantara persahabatan kita!"
Al terdiam dan Al meyakinkan Dara bahwa Al tidak apa apa. Namun Dara tetap mendesak Al agar Al mau berkata apa adanya sesuai apa yang ada dihati dan pikiran Al. Akhirnya Al berpikir mungkin ini saatnya dia jujur pada Dara.
"Al?"
"Sebenernya, aku sayang kamu lebih dari sekedar sahabat. Maaf Ra harusnya aku gak punya perasaan ini ke kamu. Aku tahu kita ini sahabat dan seberapa dekat pun kita, kita gak akan pernah lebih dari sekedar sahabat. Tapi aku cape kalau terus kayak gini. Mikirin kamu yang lagi mikirin orang lain, perjuangin kamu yang kamu sendiri perjuangin orang lain, perhatian sama kamu sedangkan kamu perhatian sama orang lain."
"Gila ya kamu.kok bisa? Kita udah lama deket. Dan aku juga udah nganggep kamu sahabat aku sendiri. Sekarang kamu malah kaya gini, itu sama aja kamu ngancurin persahabatan kita Al!"
"Maapin aku Ra"