Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pajak di Arab Saudi dan Jembatan Penyebrangan di Riyadh, Melihat Arab Saudi yang Bertransformasi - Bagian 2

8 Mei 2023   09:45 Diperbarui: 8 Mei 2023   09:47 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya;

Pajak di Arab Saudi dan Jembatan Penyebrangan di Riyadh, Melihat Arab Saudi Yang Bertransformasi - Bagian 1 

Di Neom City juga Arab Saudi membuat destinasi wisata premium, Sindalah. Sebuah pulau baru yang diisi berbagai hotel, restoran premium serta tempat Yacht Club untuk menikmati Laut Merah.

Lainnya adalah  "Proyek kecil". Seperti revitalisasi area Gua Hira tempat Nabi Muhammad mendapat wahyu untuk pertama kalinya. Di kawasan ini dibangun Hira Cultural District yang mencakup area tempat tinggal dan area komersil ekslusif.   

Arab Saudi juga merevitalisasi Kota Tua Alula. Kota yang dinobatkan Unesco sebagai warisan peninggalan dunia. Didalamnya terdapat sisa-sisa arkeologi berusia lebih dari 2000 tahun.

Baca juga;

Khutbah Jumat di Arab Saudi dan di Iran

Keseriusan dan keberhasilan Arab Saudi dalam merevitalisasi Alula membuat UNWTO (United Nations World Tourism Organization) menganugrahkan Alula sebagai sebagai The Best tourist Village In The World pada 14 Maret lalu.

Lainnya yang juga menarik adalah revitalissi Kebun Kopi Khawlani. Kebun Kopi di perbatasan Saudi Yaman yang berumur ratusan tahun.

Untuk menopang dunia Pariwisatanya, Arab Saudi tidak lupa membenahi sarana infrastuktur transportasi udara. Selain membangun bandara baru Arab Saudi juga membuat maskapai baru. King Salman International Air Port dan Riyadh Air.

Baca juga;

Diri'yyah dan Gap Imajinasi Muslim Indonesia

King Salman International Air Port akan menjadi salah satu bandara terbesar dunia. Dibangun di area seluas 57 KM2  bandara ini akan memiliki 6 landasan pesawat. Tiga untuk mendarat bersamaan, tiga lainnya untuk takeoff bersamaan.

Bandingkan dengan Bandara Heathrow di London yang dikenal sangat sibuk tapi hanya memiliki 2 runway, bandara John F Kennedy New York dengan 4 runway atau Bandara Atalanta dengan 5 runway. 

Untuk menyiapkan maskapai penerbangannya, Arab Saudi memilih membuat maskapai baru Riyadh Air. Ketimbang revitalisasi Saudia Airlines yang sudah berumur 50 tahun lebih.

Baca juga;

Air Mineral Di Masjid Arab Saudi, Absurdnya Lupa Puasa Dan Minum Didalam Masjid di Siang Hari Bulan Ramadhan 

Riyadh Air akan beroperasi tahun 2025 dan memiliki lebih dari 100 tujuan. Menjadi penghubung penumpang tiga benua, Asia, Afrika dan Eropa.

Untuk memimpin proyek ini, Mohammed Bin Salman (MBS) Perdana Mentri Arab Saudi memanggil Tony Doughlas. Kampiun dunia penerbangan komersil yang berhasil mengangkat Etihad Airlines dari Uni Emirates Arab ke papan atas maskapai penerbangan dunia.

Sementara dalam bidang investasi, MBS sudah mulai mengikut tetangganya. Membeli salah satu klub di Liga Eropa, Newcastle United. Selain berinvestasi di bidang lain yang digalang Public Investman Fund (IPF).

Baca juga;

Ragam Bahasa Arab Dalam Keseharian Masyarakat Arab Saudi, Kisah Lucu Negosiasi Dengan Supir Taksi di Riyadh!

Sumber pendapatan baru lainnya adalah pajak. Meski sudah mulai memperkenalkan pajak sebagai sumber pendapatan baru, namun Pajak di Saudi dikenal masih kecil bila dibandingkan tetangga-tetangganya. Terlebih bila dibandingkan negara-negara maju.

Konsolidasi anggaran negara lainnya yang cukup menjadi perhatian adalah pengurangan subsidi, pengurangan alokasi membayar pekerja asing serta anggaran militer.

Sebelum krisis harga minyak pada 2014, Arab Saudi dikenal sebagai negara yang banyak memberikan berbagai subsidi. Baik bagi warga lokal maupun warga asing.

Baca juga;

Memahami Ayat dan Hadis Anti Perbudakan Melalui Dinamika Ketenagakerjaan Arab Saudi Terkini 

Masyarakat Indonesia yang datang ke Arab Saudi sebelum tahun 2010 konon masih merasakan berbagai subsidi kesehatan. Seperti gratis biaya melahirkan serta bantuan susu dan pakaian untuk bayi. Subsidi ini diberikan ke semua warganya tanpa terkecuali. Termasuk warga asing.

Sekarang Arab Saudi mengubah kebijakan ini. Subsidi kesehatan hanya diberikan bagi warga negaranya. WNA masih bisa mendapatkan biaya kesehatan murah melalui asuransi kesehatan.

Meski begitu warga negara asing masih tetap mendapatkan subsidi kesehatan. Bayi yang lahir dan besar di Saudi, masih mendapatkan berbagai macam imunisasi secara gratis. Nilai obatannya pun jauh diatas rata-rata nilai imunisasi yang ditawarkan di Indonesia.

Baca juga;

Kenapa Masyarakat Arab Saudi Suka Memakai Baju Berwarna Putih

Arab Saudi juga mengurangi subsidi air bagi warganya.

Air bagi masyarakat Arab Saudi adalah sesuatu susah didapat sehingga mahal. Tidak ada sumber air melimpah seperti di Indonesia. Sumber air di sela-sela perbatuan tandus sulit menjadi tumpuan kebutuhan air warganya.

Untuk memenuhi kebutuhan air warganya, Arab Saudi membuat pusat desalinasi air laut. Arab Saudi adalah desalinator air laut terbesar di dunia. Sekitar 70% kebutuhan air warga Arab Saudi dipenuhi desalinasi air laut.

Baca juga;

China dan Peran Negara-Negara Islam Dalam Perundingan Damai Arab Saudi Dan Iran 

Mahalnya biaya desalinasi air laut bisa tergambar dari nilai proyek desalinasi air laut serta pengirimannya ke Ibu Kota Riyadh.

Pemerintah Arab Saudi membangun empat proyek desalinasi air laut. Keempatnya adalah Ras Al Khair, Al Jubail, Al Khobar yang terletak di wilayah Timur Saudi Arabia. Terakhir adalah Shuaiba yang terletak di wilayah Barat.

Satu power plant proyek desalinasi air laut di Ras Al Khair dengan kapasitas produksi ari tawar sebesar 1 juta meter kubik perhari, bernilai sampai Rp 50 Triliun.

Baca juga;

Shalat Jamaah di Masjid Arab Saudi 

Dari wilayah Timur Arab Saudi inilah air hasil proses desalinasi ini dipompakan ke Riyadh. Ibu kota negara yang sekitar 70% kebutuhan air warganya berasal dari desalinasi air laut.

Biaya produksi serta distribusi yang sangat besar ini pastinya berimbas pada harga air. Namun Arab Saudi memberikan subsidi atas air ini. Sebelum kemudian dikurangi setahap demi setahap.

Mungin subsidi paling terkenal dari Arab Saudi adalah subsidi BBM.

Baca juga;

httpMemahami Mega Proyek Neom dan New Kabah Arab Saudi Melalui Total Football Belanda

Pada tiga atau empat tahun lalu, masyarakat Indonesia yang berdomisili di Saudi masih bisa merasakan harga BBM seharga 0.75 SAR atau sekitar 3 ribu rupiah.

Namun sekarang harga BBM adalah sekitar 3 SAR lebih, sekitar Rp 12 ribu lebih. Hampir sama dengan harga BBM di Indonesia. Namun dengan kualitas lebih baik.

Anggaran Arab Saudi juga cukup terbebani dengan biaya yang mesti mereka keluarkan bagi pekerja asing.

Baca juga;

Cerita Dari Arab Saudi, Masjid Dan Orang Kelebihan Berat Badan

Seperti yang diketahui masyarakat Indonesia, Arab Saudi mengundang warga asing untuk bekerja di negaranya. Namun berbeda dengan Indonesia, warga asing di Arab Saudi berjumlah banyak dan hampir ada di semua sektor.

Menurut situs gulfmigration, pada pertengahan tahun 2018, di Arab Saudi terdapat sekitar 37% orang asing. Sementara menurut statista, pada tahun 2021 ada sekitar 6.17 juta pekerja asing di Saudi. Pekerja asing itu menguasai sekitar 76.4% sektor privat.

Berbeda dengan Indonesia di masa sebelum Presiden Jokowi, pekerja asing yang datang ke Arab Saudi bukan hanya datang sebagai white collars, tapi juga blue collars.

Bersambung ke ;

Pajak di Arab Saudi dan Jembatan Penyebrangan di Riyadh, Melihat Arab Saudi Yang Bertransformasi - Bagian 3 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun