Baca juga;
Diri'yyah dan Gap Imajinasi Muslim Indonesia
King Salman International Air Port akan menjadi salah satu bandara terbesar dunia. Dibangun di area seluas 57 KM2 Â bandara ini akan memiliki 6 landasan pesawat. Tiga untuk mendarat bersamaan, tiga lainnya untuk takeoff bersamaan.
Bandingkan dengan Bandara Heathrow di London yang dikenal sangat sibuk tapi hanya memiliki 2 runway, bandara John F Kennedy New York dengan 4 runway atau Bandara Atalanta dengan 5 runway.Â
Untuk menyiapkan maskapai penerbangannya, Arab Saudi memilih membuat maskapai baru Riyadh Air. Ketimbang revitalisasi Saudia Airlines yang sudah berumur 50 tahun lebih.
Baca juga;
Riyadh Air akan beroperasi tahun 2025 dan memiliki lebih dari 100 tujuan. Menjadi penghubung penumpang tiga benua, Asia, Afrika dan Eropa.
Untuk memimpin proyek ini, Mohammed Bin Salman (MBS) Perdana Mentri Arab Saudi memanggil Tony Doughlas. Kampiun dunia penerbangan komersil yang berhasil mengangkat Etihad Airlines dari Uni Emirates Arab ke papan atas maskapai penerbangan dunia.
Sementara dalam bidang investasi, MBS sudah mulai mengikut tetangganya. Membeli salah satu klub di Liga Eropa, Newcastle United. Selain berinvestasi di bidang lain yang digalang Public Investman Fund (IPF).
Baca juga;