Sumber pendapatan baru lainnya adalah pajak. Meski sudah mulai memperkenalkan pajak sebagai sumber pendapatan baru, namun Pajak di Saudi dikenal masih kecil bila dibandingkan tetangga-tetangganya. Terlebih bila dibandingkan negara-negara maju.
Konsolidasi anggaran negara lainnya yang cukup menjadi perhatian adalah pengurangan subsidi, pengurangan alokasi membayar pekerja asing serta anggaran militer.
Sebelum krisis harga minyak pada 2014, Arab Saudi dikenal sebagai negara yang banyak memberikan berbagai subsidi. Baik bagi warga lokal maupun warga asing.
Baca juga;
Memahami Ayat dan Hadis Anti Perbudakan Melalui Dinamika Ketenagakerjaan Arab Saudi TerkiniÂ
Masyarakat Indonesia yang datang ke Arab Saudi sebelum tahun 2010 konon masih merasakan berbagai subsidi kesehatan. Seperti gratis biaya melahirkan serta bantuan susu dan pakaian untuk bayi. Subsidi ini diberikan ke semua warganya tanpa terkecuali. Termasuk warga asing.
Sekarang Arab Saudi mengubah kebijakan ini. Subsidi kesehatan hanya diberikan bagi warga negaranya. WNA masih bisa mendapatkan biaya kesehatan murah melalui asuransi kesehatan.
Meski begitu warga negara asing masih tetap mendapatkan subsidi kesehatan. Bayi yang lahir dan besar di Saudi, masih mendapatkan berbagai macam imunisasi secara gratis. Nilai obatannya pun jauh diatas rata-rata nilai imunisasi yang ditawarkan di Indonesia.
Baca juga;
Kenapa Masyarakat Arab Saudi Suka Memakai Baju Berwarna Putih