Melakukan pekerjaan baik adalah tujuan dari Jemaat pilihan Allah. Sejak semula, Allah telah memilih umat-Nya untuk melakukan pekerjaan baik. Penyebutan "melakukan pekerjaan baik" mengingatkan kita kembali pada ayat 2 tentang "mengikuti jalan dunia ini". Hanya dibedakan bahwa "mengikuti jalan dunia" menunjukkan cara hidup jemaat sebelumnya yang hidup dalam dosa dunia. Ayat ini memberi penekanan pada etika berprilaku.
2.3 Interpretasi Teks
Surat Efesus 2:1-10 ini melukiskan tentang keadaan jemaat Efesus yang terdiri dari berbagai element tradisional, mulai dari motif apokalipsi dari bangsa Yahudi (2:5-7), kosmologi  kuno (2:2) hingga kesepakatan bangsa Yahudi tentang bangsa-bangsa diluar Yahudi yang berdosa (2;2-3). Ide tentang pendamaian dengan Kristus dilukiskan dengan perkataan tentang Kerajaan Allah dan duduk di surga. Pernyataan ini berfokus pada dimensi eskatologis.
Selain itu, perikop ini juga melukiskan tentang aturan liturgi. Ayat 4-7 dan 10 berbicara tentang himne yang isinya berkaitan dengan proklamasi baptis. Dengan ini dimaksudkan bahwa setiap jemaat dipanggil kepada pembaptisan yang mereka peroleh (2:1) dan bersatu sebagai sebuah gereja (2:5-6). Mati dan bangkit merupakan gambaran metaforis tentang pengalaman baptis.
 Keadaan jemaat Efesus sebelumnya ialah hidup tanpa Kristus. Mereka hidup di dalam pengaruh setan. Setan adalah sebuah deskripsi atas keadaan immoral (2:3). Oleh karena itu, sebagai sebuah jemaat yang telah mati dalam dosa dan kemudian yang dibangkitkan kembali dalam Kristus, mereka diajak untuk berjuang melawan pengaruh setan dalam hidup mereka. Surat ini juga memberikan kesadaran tentang pengaruh si jahat dalam hidup dan dorongan untuk memisahkan diri dari situasi dunia yang penuh dengan dosa.
Teks ini dimulai dengan pencelaan dunia sebagai tempat setan berkuasa (2:1-3). Pelepasan dari pengaruh dunia ini dilukiskan sebagai proses transformasi dari kematian kepada hidup dan pemberian tempat di surga (2:4-7). Â Bersama dengan Kristus, jemaat dibangkitkan dan duduk di surga (2:6). Kristus menjadi sumber dan tempat keselamatan. Orang-orang beriman ditemukan di dalam Kristus Yesus. Mereka berada di dalam Dia dan Dia menjadi tanda pengenal mereka.
Hidup dan mati adalah simbol dari proses masuk ke dalam suatu komunitas orang beriman. Teks ini melukiskan keadaan jemaat yang diganggu oleh iblis dan keadaan sebagai yang dibangkitkan kembali yang menunjukkan kemenangan atas gangguan tersebut. Jemaat kemudian akan didudukkan oleh Allah di surga tempat Kristus meraja. Ini adalah gambaran tentang eskatologis yang tetap menekankan bahwa keselamatan adalah rencana Allah bagi jemaat-Nya.Â
Mereka diselamatkan karena rahmat dan itu bisa diperoleh karena iman kepada Allah. Iman tetap adalah anugerah Allah bukan hasil usaha manusia dan dengan demikian dapat dikatakan bahwa keselamatan hanya datang dari Allah. Manusia diciptakan oleh Allah, kepunyaan Allah dan bergantung hanya pada Allah.
4. Gagasan Teologis
4.1 Allah Penyelamat Universal
Teks ini berbicara tentang rencana Allah bagi orang Kristen bukan Yahudi. Mereka yang walaupun dulunya adalah kafir tetapi tetap masuk dalam rencana keselamatan Allah bahkan telah dipilih sebelumnya, sebelum dunia dijadikan (1:4). Itu artinya bahwa kasih karunia Allah itu tidak terbatas pada kelompok tertentu saja. Kasih-Nya tetap dicurahkan kepada orang-orang Kafir sehingga oleh karena kasih-Nya mereka mati dalam dosa dan hidup kembali bersama dengan Kristus Yesus. Tawaran keselamatan Allah ini adalah universal karena Dia adalah penyelamat universal.