3:11 Demikian pula isteri-isteri [dari para Diaken—ditambahkan Penulis] hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.
3:12 Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.
3:13 Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.
3:8 Likewise must the deacons be grave, not doubletongued, not given to much wine, not greedy of filthy lucre;
3:9 Holding the mystery of the faith in a pure conscience.
3:10 And let these also first be proved; then let them use the office of a deacon, being found blameless.
3:11 Even so must their wives be grave, not slanderers, sober, faithful in all things.
3:12 Let the deacons be the husbands of one wife, ruling their children and their own houses well.
3:13 For they that have used the office of a deacon well purchase to themselves a good degree, and great boldness in the faith which is in Christ Jesus.
Ayat 12 sangat menekankan DIAKEN HARUSLAH SUAMI DARI SATU ISTRI, dan perhatikan ayat 11 di KJV kata "THEIR WIVES" yaitu istri-istri dari para Diaken. Jadi kiranya SANGAT JELAS, dalam Alkitab hanya PRIA yg sudah Beristri/berkeluarga/yg sudah menikah yg boleh menjabat Diaken/Majelis dari suatu Jemaat/Gereja. Wanita tidak diperkenankan.
Jadi Para Suami (Pria yg sudah menikah), jika sampai digerejamu ada Pendeta Wanita dan Diaken Wanita, satu hal yg SANGAT PERLU DISERUKAN "dimana Engkau Para Pria berada?" seperti kata Allah dalam Kejadian 3:9, "Dimanakah engkau (ADAM-Pria)?"