Mohon tunggu...
dede wijaya
dede wijaya Mohon Tunggu... -

Penulis buku PESONA ALKITAB

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepemimpinan Alkitabiah dalam Gereja dan Keluarga

20 April 2010   05:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:41 5636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

3. Dalam I Timotius, Paulus memberikan petunjuk yang sama mengenai wanita dan dalam surat ini dikatakan, ditulis untuk memberikan aturan yang baik bagi gereja. "Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran." (I Tim 3:15)

4. Dalam memberi petunjuk mengenai peran wanita dalam gereja, Roh Kudus mengacu pada urutan penciptaan-Adam yang pertama kemudian Hawa.

5. Paulus mengacu pada peristiwa kejatuhan manusia (I Tim 2:14)

6. Paulus mengacu pada sifat alami manusia (I Tim 2:14). Wanita dirancang untuk peran yang berbeda dengan pria dalam kehidupan yaitu sebagai ibu dan istri. Emosi, aspek psikolgis dan rasio begitu dekat dengan wanita tetapi wanita tidak dirancang untuk menjadi pemimpin. Di taman Eden Setan menipu wanita. Tetapi tidak dengan Adam. Adam berdosa tetapi dia tidak tertipu. Hawa mengijinkan dirinya dalam posisi membuat keputusan yang seharusnya tidak ia lakukan.

7. Paulus mengatakan bahwa prinsip ini harus dipelihara sampai kedatangan Kristus yang kedua kali.

8. Surat Paulus kepada jemaat Korintus yang berbicara mengenai wanita harus tunduk dibawah otoritas pria ditujukan untuk semua orang Kristen. (1 Cor. 1:2).

BUKANKAH ALLAH MEMAKAI WANITA UNTUK MEMIMPIN PRIA DALAM PL?

Mengapa Allah memakai Debora sebagai Hakim di Israel (Hakim4:4-5) Jawabannya mudah. Kehendak Allah yang sempurna adalah pria sebagai pemimpin. Hal sangat jelas. Tidak boleh disalahtafsirkan. Tetapi ketika pria tidak mengambil tanggungjawab mereka maka Allah memakai wanita. Pria-pria di zaman Deborah begitu lemah dan pengecut. Faktanya adalah Barak, panglima perang Israel menolak pergi berperang kecuali Deborah pergi bersamanya (Hak 4:8)

Deborah secara jelas menyatakan bahwa ini tidak benar atau tidak lumrah dan ia memberitahu Barak bahwa Barak tidak akan mendapat kehormatan (Hakim 4:9). Dalam masa itu Allah tidak mendapati seorang pria yang melakukan kehendakNya maka Ia memakai wanita seperti Deborah yang bersedia maju ketika para pria menjadi lemah. Ini sering terjadi baik dalam sejarah gereja maupun di dunia sekuler.

Bagaimana dengan anak dara Filipus? Mereka dikenal sebagai prophetesses (Kis 21:8-9). Bukankah ini juga contoh wanita dapat berkhotbah kepada pria dalam usaha untuk melepaskan karunia bernubuat? Fakta bahwa Allah memberikan karunia bernubuat kepada wanita tidak berarti mereka bebas untuk mengambil otoritas atas pria di dalam gereja. Anak dara Filipus bernubuat kepada para wanita. Ketika Allah ingin berbicara kepada Paulus, Allah memakai pria untuk melakukannya (Kis 21:8-11). Allah memberikan karuniaNya dengan melimpah kepada wanita tetapi itu harus dipakai dalam area yang tepat. Tidak tercatat dalam Alkitab mereka bernubuat dalam pertemuan jemaat.

Satu hal yang patut diingat bahwa Hukum Taurat pun sudah memerintahkan hal yang sama, sehingga pastinya baik Debora, Nabi Wanita, dan tokoh wanita dalam Perjanjian Lama tidak akan melanggar aturan ini dalam Ibadah di Bait Suci atau Kemah Pertemuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun