Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Keluarga: Jangan Bersedih, Purnama [Bagian 1]

27 November 2023   21:51 Diperbarui: 11 Desember 2023   16:05 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Gak ada, buku ini udah gak direstok. Kapan si gue boong. Ini buku terakhir,” ujar si penjaga kios sambil berlalu dari hadapan Purnama dan kawannya itu.

Purnama membayangkan tak lama lagi bukunya akan bernasib buruk terdampar di sini, versi bajakan tentunya. Kegiatan memperbanyak buku secara ilegal jelas akan merusak ekosistem perbukuan. Profit penjualan akan berputar di tangan si pembajak, sedangkan si penulis tidak akan mendapat laba dari produk itu.

Maka tak jarang akhirnya banyak penulis yang strugle dan lebih memilih banting stir dari dunia kepenulisan. Namun berbeda dengan Purnama, ia merupakan pribadi yang punya idealisme tingkat dewa. Ia mempunyai mimpi jadi penulis dunia seperti Stephen King atau Ernest Hemingway.

“Bukunya KW semua ya Koh?” tanya Purnama kembali iseng sambil menyerahkan 3 lembar uang 50 ribuan kepada si penjaga kios.

“Pertanyaan kuno. Untung jadi beli lu. Belajar sana yang rajin, jangan sampai kayak gue gini,” ujar si penjaga kios.

“Semua yang Koh kerjakan ini menakjubkan,” Purnama menunjuk semua bagian kios. Tak ada sama sekali sudut yang kosong di sana, semuanya diisi buku. Tumpukan buku bahkan banyak yang sampai mentok ke langit-langit ruangan.

“Gue jual barang-barang bajakan lu kan tahu. I-le-gal. Kalo lu rajin belajar, nanti punya pekerjaan bagus, punya uang banyak. Dari sana nanti hidup lu bakal bagus. Kalau lu berkeluarga pun bakal gak banyak masalah.” Sang penjaga kios mencecar Purnama, tak lupa masih setia dengan bunyi cadelnya itu.

Purnama tertegun mendengar kalimat terakhir yang disampaikan si penjaga kios. Keluarga? Kenapa dengan keluarga? Banyak masalah? Hah? Di tengah renungannya itu si penjaga kios tiba-tiba menyalami Purnama.

"Ini kembaliannya. Gue tau ini buku bukan buat lu, tapi buat temen lu ini," ujar penjaga kios ke Purnama yang masih terdiam. "Kalo cari-cari buku lagi pokoknya mampir aja ke sini ya mas. Dijamin, kualitas barang dan pelayanannya nomor satu," ujar penjaga kios, kini ke teman Purnama.

Sambil berusaha menata diri dan perasaannya, Purnama kemudian merentangkan satu lembar uang 50 ribuan itu ke hadapan temannya. "Diskon berhasil, hehehe." Celetuk Purnama.

.......................…..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun