Namun, apa yang dilakukan Marc seperti berbeda dari pembalap kebanyakan. Itu karena, Marc menggunakan pilihan ban depan Hard.
Biasanya, pembalap yang menggunakan ban berkompon Hard cenderung "kalem" dibandingkan pembalap yang menggunakan ban jenis Medium, apalagi Soft. Karena, mereka cenderung akan berupaya segera kabur dari rombongan.
Skema ini yang seperti ingin diubah oleh Marc. Dia justru terlihat ingin segera ngegas sejak awal.
Sebenarnya, ada risiko yang menghantui pembalap yang ingin segera gaspol dengan ban berkompon Hard, yaitu ban mudah tergelincir dan bisa saja mengakibatkan kecelakaan. Selain itu, cuaca saat balapan berlangsung juga cenderung dingin, meski tidak hujan.
Namun, itulah Marc Marquez. Pembalap yang sudah menjuarai MotoGP enam kali. Artinya, dia sudah punya banyak pengalaman dan tentu sudah terbiasa bertaruh dengan strategi-strategi yang dia siapkan di tiap balapan.
Meski demikian, Marc mendapatkan perlawanan sengit dari pembalap lain. Tidak hanya satu, melainkan tiga pembalap sekaligus.
Mereka adalah Fabio Quartararo, Joan Mir, dan Maverick Vinales. Akibatnya, jalannya balapan di putaran awal terlihat sangat menegangkan.
Pertarungan empat pembalap ini secara tidak langsung juga membuat terciptanya jarak antara mereka dengan dua pembalap lain yang berhasil kabur. Mereka adalah Francesco Bagnaia (1) dan Jorge Martin (2).
Duo Ducati yang memang start terdepan itu hanya bertukar posisi dari posisi awal. Mereka juga terlihat mampu memanfaatkan kecepatan motor mereka yang di atas rata-rata untuk menjauh dari kejaran pembalap lain.
Namun, keseruan itu harus berhenti, karena ada insiden di putaran ketiga. Ada kebakaran di tengah lintasan, yang ternyata dari dua motor. KTM dan Aprilia.