Secara teknik, mereka masih bisa disebut sebagai tim kuat. Faktor masih banyaknya pemain senior di skuad bisa menjadi modal penting untuk mengarungi Copa America 2021.
Sama seperti Uruguay, mereka bisa saja malah merepotkan beberapa tim yang mulai mengandalkan generasi muda yang penuh potensi seperti Brasil, Argentina, dan Kolombia. Artinya, kekuatan mereka juga ada di mentalitas.
Itu yang nantinya bisa menjadi kartu As bagi Chile, jika mereka memang bisa mengatasi masalah dengan senyum keberhasilan. Atau, malah mereka terpuruk dan harus belajar dari kesalahan yang mereka buat.
Tetapi, ini juga bisa menjadi pembelajaran mereka ke depan. Bahwa, turnamen adalah misi besar yang harus diselesaikan dulu dengan susah payah, bukan dengan sukacita yang prematur.
Selain itu, apa yang terjadi pada Chile juga bisa disebut sebagai bukti bahwa masih kurang ketatnya protokol kesehatan di area tim kontestan dalam turnamen ini. Maka, ini cukup menjawab keheranan kita ketika membaca kabar tentang terpaparnya pemain selama turnamen berlangsung.
Itu seperti yang terjadi di Euro 2020. Ketika turnamen sudah berlangsung, ternyata ada pemain yang positif Covid-19.
Memang, ini bisa saja karena faktor sudah banyaknya suporter di tribun, yang artinya interaksi sosial antarpelaku sepak bola di turnamen ini sudah cukup terbuka. Ini yang kemudian bisa menjadi kecurigaan juga kepada Copa America 2021, apakah pihak penyelenggara dan tim kontestan masih lalai atau tidak.
Harapannya, Copa America 2021 yang digelar di tengah situasi negara penyelenggara yang juga sedang tidak sepenuhnya aman dari penyebaran virus Corona, dapat berjalan sampai tuntas. Turnamen ini juga diharapkan tidak melahirkan klaster Copa America 2021 terhadap para pelakunya, terutama pemain.
Mereka nanti harus kembali ke klub dan harus mengikuti persiapan pramusim dengan klub masing-masing. Ini yang sebaiknya dipertimbangkan secara matang oleh para pelaku di turnamen ini.
Malang, 22 Juni 2021
Deddy Husein S.