Objektivitas menjadi semu, sekalipun dalam bentuk "kutipan dalam kutipan".
Misalnya, saya menganggap tulisan si Anu yang dirujukkan oleh pembaca saya adalah tulisan yang bagus, maka saya masih tetap subjektif sekalipun sudah mengutip (menyetujui) pemikiran si pembaca (orang lain). Saya setuju, tetapi belum tentu orang yang berbeda dari saya dan si pembaca tersebut akan setuju kalau dihadapkan pada bacaan si Anu.
Artinya, saya sudah meletakkan subjektivitas saya di dalam objektivitas dari dua orang yang sama-sama setuju kalau tulisan si Anu lebih "anjay", daripada tulisan saya yang ruwet.
Dari sini, apakah sudah puas membaca tulisan saya seputar kritik? Kalau pembaca bingung mencari benang merahnya, maka ingatlah pada dua kata ini, "tulisannya ruwet!"
Malang, 11 Februari 2021
Deddy Husein S.
Terkait: Kompas.tv, Kompas.com 1, 2, KBBI.web.id, Dictionary.com.
Tersemat: KBBI
Contoh kritik:
Mengapa PSSI Lemah Literasi?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI