Mesut Ozil tanpa ragu mengambil sepotong roti itu lalu menempelkannya sebentar ke dahi. Akibatnya, banyak pujian terhadap aksi tersebut.
Pendapat itu yang kemudian menginspirasi saya untuk menulis artikel ini dengan relevansi terkait konteks saat ini. Menurut saya, orang-orang bisa tanpa sadar membuang makanan dengan berbagai alasan--termasuk saya. Tetapi, yang seharusnya diingat adalah bagaimana makanan-makanan itu bisa ada dan memberikan dampak kepada kita.
Itulah mengapa, jika pada suatu waktu yang tidak kita inginkan harus membuang makanan, jangan lupa untuk berdoa agar makanan yang kita buang--dengan berbagai keterdesakan--tetap tidak sia-sia. Dan, sembari berharap bahwa kita tidak pernah lagi membuang makanan.
Terima kasih Ozil, Alves, dan orang-orang yang sangat menghargai makanan di segala penjuru bumi ini. Semoga, kita tetap dapat menghargai makanan yang berhasil mampir di genggaman kita.
Remember that we are blessed by God in so many ways. Always be grateful & thankful. #alhamdulillah #JummaMubarak #HayirliCumalar #tb pic.twitter.com/SYS0kGQSIM--- Mesut Ozil (@MesutOzil1088) December 11, 2020
Malang, 28 Desember 2020
Deddy Husein S.
Terkait:
Kompas.com, Alodokter.com, Mirror.co.uk, Metro.co.uk, Thesun.co.uk, Tribunnews.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H