Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Great Resignation, Ikutan atau Jangan?

3 Januari 2022   22:42 Diperbarui: 4 Januari 2022   14:19 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Shutterstock via Kompas)

Beberapa pengusaha bahkan memberikan liburan kolektif. Perusahaan e-commerce Jerman Zolando misalnya menawarkan staf cuti kolektif, perusahaan tutup kantor di minggu pertama Agustus 2021 agar semua karyawan bisa istirahat.

Beberapa perusahaan memberikan kupon food delivery, langkah ini menarik tetapi saya kira jika sebuah perusahaan ingin bertahan dari pengunduran diri berjamaah, perusahaan harus menyelami pikiran karyawan dan melihat apa yang sebenarnya diinginkan.

Fleksibilitas salah satunya, perusahaan harus mengizinkan orang untuk terus bekerja dari rumah jika diinginkan dan tidak menghukum pertumbuhan karir karyawan karenanya. Perusahaan harus mengubah model hibrida untuk kebaikan bersama.

Perusahaan harus menjadi beragam, bukan hanya orang-orang dari latar belakang sosial yang berbeda atau menciptakan perusahaan yang punya keragaman etnis, namun juga harus mencari  karyawan dengan kebutuhan yang berbeda.

Jika orang tua ingin punya satu jam setiap hari untuk anaknya, berikanlah. Jika seseorang ingin bekerja dari rumah biarkan perusahaan mengatur ulang sumber daya manusia dengan cara yang memungkinkan fleksibilitas, karena hari ini gaji tidak lagi cukup dan perusahaan harus menyadari hal ini. 

Mereka juga harus menyadari bahwa karyawan lelah karena demam Senin, ada juga yang mungkin sedang berduka, mereka perlu diberi alasan untuk kembali bekerja setiap hari senin.

Jadi beri mereka kebijakan kesehatan yang lebih baik, buat kebijakan agar ada rasa kekeluargaan di dalam perusahaan, dan hadiahi karyawan sesuai pencapaian kerjanya agar mereka merasa dihargai.

Saatnya untuk memikirkan kembali pekerjaan, bayangkan kembali budaya kantor, ingat kembali pelajaran kepemimpinan karena jika tidak, beberapa perusahaan lain akan melakukannya dan Anda akan kalah dalam perlombaan untuk mempertahankan talenta di perusahaan.

Pertanyaan berikutnya apa yang harus dilakukan jika Anda berhenti dari pekerjaan, atau sebaliknya terus menggeluti pekerjaan sekarang? 

Sebagai catatan, saya tidak memuliakan great resignation, saya hanya melakukan hobi yaitu berbagi informasi dan opini di sini, di Kompasiana.

Anda sendiri yang paling tahu sehingga paling mampu memutuskan apa yang ingin dilakukan sesuai dengan situasi worklife balance Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun