Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Great Resignation, Ikutan atau Jangan?

3 Januari 2022   22:42 Diperbarui: 4 Januari 2022   14:19 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Shutterstock via Kompas)

Big quit memberi orang rasa hormat yang baru ditemukan dalam diri sendiri dan kehidupan mereka.

Tim Microsoft bertanya kepada orang-orang mengapa mereka berhenti dari pekerjaan mereka, 40% menyebut "kelelahan" sebagai alasan, 20% berbicara tentang kurangnya fleksibilitas, 16% mengatakan majikan sebelumnya tidak mendukung kesejahteraan mereka.

Jadi apa yang mereka cari dalam pekerjaan baru?

40% mengatakan ingin agar perusahaan lebih fleksibel dan peduli dengan kemampuan kerja jarak jauh karyawan sesuai dengan preferensi pribadi. Itulah yang orang inginkan.

Orang-orang tidak ingin hidupnya hanya berputar di sekitar pekerjaan. Mereka ingin pekerjaan mereka sesuai dengan jenis kehidupan yang mereka inginkan.

Orang tua yang sedang membesarkan anak menginginkan pekerjaan di mana dirinya bisa punya waktu khusus untuk antar-jemput si kecil  dari sekolah.

Yang berusia 25 tahun mungkin tak ingin lagi bekerja keras 10 jam sehari, ada yang ingin bekerja lima jam sehari dan ingin majikan yang menghargai bahwa sebagian pekerja ingin bekerja dari rumah selama sisa hidup mereka.

Orang mulai mencari pekerjaan yang fleksibel dari jarak jauh dengan hari kerja lebih pendek yang punya empat hari kerja dalam seminggu. Orang menginginkan pekerjaan yang membantu mereka mempertahankan worklife balance.

Melihat ke belakang, setiap peristiwa besar dalam sejarah telah memengaruhi keputusan ekonomi kita. 

Selama Perang Dunia I (1914-1918), ketika pria pergi ke medan perang, wanita untuk pertama kalinya memasuki pabrik atau melakukan pekerjaan apapun yang berpenghasilan untuk mempertahankan ekonomi keluarga.

Setelah depresi hebat (1990) orang-orang berpegang teguh pada pekerjaan mereka, di pertengahan 90-an mereka beralih pekerjaan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun