Namun di sisi lain, Rusia menerapkan banyak tekanan untuk mencegah hal ini terjadi. Untuk menekan Ukraina, Rusia mengubah Peraturan Pabean. Impor Ukraina dari Rusia, dihentikan.
Putin mengancam Ukraina, jika Ukraina menjadi anggota Uni Eropa, maka mereka harus mengucapkan selamat tinggal pada hubungan perdagangan kedua negara tersebut.Â
Tetapi jika Ukraina menolak untuk melakukannya, maka mereka akan memberi penghargaan kepada Ukraina. Rusia menawarkan pinjaman sebesar $15 miliar ke Ukraina. Kasarnya, Rusia menyuap Ukraina. Selain itu, Ukraina juga ditawari harga gas murah.
Presiden Ukraina saat itu, Victor Yanukovych tunduk di bawah tekanan Putin. Akhirnya Perjanjian yang akan ditandatangani dengan Uni Eropa tak jadi ditandatangani.
Kemudian permohonan bergabung Uni Eropa ditangguhkan. Alhasil warga Ukraina marah dengan fakta bahwa Ukraina harus tunduk pada Rusia karena suap.
Revolusi Ukraina 2014
Pada 21 November 2013, ribuan mahasiswa berkumpul di Lapangan Kemerdekaan untuk memprotesnya. Sampai pada 30 November, pemerintah Ukraina akhirnya menggunakan kekerasan untuk membubarkan protes tersebut.
Hal ini memicu lebih banyak kemarahan di antara para pengunjuk rasa. Protes pun semakin berkembang. Pada 16 Januari 2014, Presiden Ukraina mengeluarkan beberapa undang-undang yang memalukan: Kebebasan Berbicara, Kebebasan Berkumpul dan kegiatan LSM dibatasi, mereka mencoba untuk mencegah protes dari warga. Warga harus selalu tunduk pada aturan pemerintah.Â
Undang-undang itu disahkan dengan sangat tidak demokratis di Parlemen. Mereka melakukan voting dengan mengacungkan tangan saja, Komite Parlemen tidak berkonsultasi, anggota parlemen tidak diizinkan untuk memeriksa undang-undang.
Undang-undang tersebut menyebabkan Revolusi 2014 di Ukraina yang juga dikenal dengan "Revolusi Martabat". Jutaan orang turun ke jalan, untuk memprotes pemerintah. Para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden. Presiden juga dituduh melakukan korupsi.
Pada bulan Februari, Presiden menanggapi dengan lebih banyak kekerasan. Protes berubah menjadi kerusuhan. Lebih dari 100 demonstran tewas, dan 18 personel polisi juga tewas.